Diana Chan Juara MasterChef Australia 2017, Michelle Lukman Nomor 10
Keragaman latar belakang budaya warga Australia kembali tercermin dari beragamnya aneka sajian makanan. Dalam lomba memasak MasterChef Australia 2017, pemenanganya adalah Diana Chan asal Malaysia, yang mengalahkan Ben Ungermann, yang berlatar-belakang Belanda.
Peserta keturunan Indonesia Michelle Lukman, sebelumnya sudah keluar beberapa minggu lalu.
Di awal kompetisi, peserta MasterChef adalah dua puluh empat orang.
Hampir setiap minggu satu peserta harus meninggalkan dapur sampai akhirnya dicapai pemenang yang akan mendapatkan hadiah uang $ 250 ribu dolar (sekitar Rp 2,5 miliar).
Diana Chan (29 tahun) yang sehari-harinya bekerja sebagai akuntan dan berasal dari negara bagian Victoria, menggunakan latar belakang pengetahuannya mengenai masakan Malaysia, dan masakan laut untuk membantunya memenangkan lomba yang ditayangkan oleh stasiun TV Network Ten tersebut.
Diana yang berasal dari Johor Baru di Malaysia pindah ke Australia sejak 10 tahun lalu.
Sementara itu, Ben Ungermann (32 tahun) yang berasal dari negara bagian Queensland memiliki latar belakang Belanda, dan ayahnya juga memiliki darah campuran antara Belanda dan Indonesia.
Ben juga beberapa kali menggunakan kekuatannya akan makanan asal Belanda uintuk membantunya maju ke final.
Tahun lalu Pemenang MasterChef 2016 yaitu Elena Duggan juga memiliki latar belakang Belanda.
Dari 24 peserta MasterChef Australia 2017, latar belakang beberapa peserta semakin beragam, yang memang menunjukkan semakin beragamnya warga di Australia.
Pengalaman Michelle dari Indonesia
Salah satu peserta yang sudah keluar beberapa pekan lalu adalah Michelle Lukman asal Indonesia.
Michelle (19 tahun) adalah salah satu peserta termuda dalam kompetisi tahun ini sebagai peserta ke-14 yang harus meninggalkan gelanggang.
Dalam perbincangan telepon dengan wartawan ABC Sastra Wijaya beberapa saat lalu, Michelle mengatakan bahwa meski kecewa, dia merasa sudah belajar banyak dan tidak menduga dia bisa bertahan sejauh ini.
“Ketika kompetisi dimulai sebenarnya diperkirakan paling saya hanya akan bertahan sampai 22 besar. Bisa sejauh ini sudah merupakan hal mengejutkan bagiku. Saya sudah belajar banyak dari rekan-rekan sesama peserta maupun para juri,” katanya lewat pembicaraan telepon.
Michelle dilahirkan di Bandung dan pindah bersama keluarganya di tahun 2007 ke Melbourne, dan sekarang masih menjadi mahasiswa Universitas RMIT di Melbourne.
Jadi apa rencananya sekarang setelah terhenti di ajang MasterChef 2017?
“Rencana awal saya sebelum ikut MasterChef adalah membuka dessert bar. Saya ikut kompetisi untuk belajar lebih banyak mengenai masakan lain, dan juga agar saya lebih dikenal.”
“Sekarang saya akan terus melanjutkan rencana untuk membuat dessert bar yang namanya adalah Golden,” kata Michelle lagi.
Nama Golden ini adalah nama desserts yang dibuatnya Golden Ball yang membuatnya terpilih masuk dalam 24 besar kontestan MasterChef 2017.
“Sekarang saya akan kembali ke universitas lagi untuk belajar mengenai teknologi pangan, sambil juga merancang untuk membuka desserts bar, dengan belajar dan mengembangkan resep-resep baru,” katanya lagi.
Akan memperkenalkan masakan Indonesia
Michelle Lukman mengatakan bahwa dia akan terus memperkenalkan masakan Indonesia dalam perjalanannya ke depan.
“Dibandingkan masakan China atau yang lain, masakan Indonesia belum begitu terkenal. Saya akan berusaha memasukkan bahan-bahan dari Indonesia sehingga masakan Indonesia semakin dikenal,” katanya lagi.
Selama kompetisi, beberapa masakan Michelle yang bertema Indonesia mendapat pujian dari para juri selama kompetisi berlangsung.
"Saya senang menggunakan bahan seperti misalnya pandan, ataupun masakan Indonesia yang pernah dibuat oleh nenek saya," katanya lagi.
Bagaimana dampak tayangan MasterChef bagi Michelle?
“Kalau saya berjalan di Box Hill tidak banyak yang mengenal saya. Karena wajah saya tidak berbeda banyak dengan wajah orang Asia lainnya,” katanya sambil tertawa.
Michelle adalah lulusan SMA Box Hill dan sekarang masih tinggal di kawasan tersebut. Box Hill adalah kawasan sekitar 14 km dari pusat kota Melbourne, dan dikenal memiliki konsentrasi warga dari Asia.
“Namun di tempat lain seperti di Chadtstone, South Melbourne Market, dan di tempat-tempat lain, banyak yang mengenal saya dan memberikan dukungan terhadap penampilan saya,” katanya lagi.
Dari mana datangnya kesukaannya akan memasak?
Michelle mengatakan bahwa ayahnya bekerja untuk Melbourne Water dan sedangkan ibunya adalah perawat.
Mereka pindah ke Australia di saat dia berusia 12 tahun untuk ikut menjaga neneknya yang sudah tinggal di Australia bersama tantenya.
Dari neneknya dia belajar dan kemudian menyukai kegiatan memasak, dan membawanya menjadi kontestan MasterChef 2017.