ABC

Di Pulau Christmas, Anak-anak Pencari Suaka Pipis di Tempat Tidur

Ketua Komisi HAM Australia Professor Gillian Triggs mengungkapkan, kondisi anak-anak pencari suaka di Pusat Detensi Pulau Christmas sangat buruk. Banyak di antaranya yang sakit dan stress bahkan sampai pipis di tempat tidur.

Prof Triggs mengunjungi Pulau Christmas pekan lalu sebagai bagian dari penyelidikan atas adanya ketentuan mengenai kewajiban detensi bagi semua anak-anak yang datang mencari suaka ke Australia.

Professor Triggs menemukan kondisi di tempat penampungan itu semakin memburuk dibandingkan dengan kunjungan empat bulan sebelumnya.

Saat ini, sebanyak 1.102 pencari suaka ditampung di pulau tersebut, termasuk 174 anak-anak. Rombongan Komisi HAM Australia mewawancarai ratusan pencari suaka tersebut.

"Hampir semuanya, termasuk orang dewasa, mengalami batuk-batuk, sakit, depresi, dan bahkan ada yang tidak sanggup berkomunikasi karena kondisinya sangat lemah," jelasnya.

"Beberapa di antara pencari suaka ini tidak keluar dari kamarnya, dan tidak makan," tambah Prof Triggs.

Salah seorang rombongan Komisi HAM adalah Professor Elizabeth Elliott.

"Saya melihat anak-anak yang sangat sedih, menangis terus-menerus," kata Dr Elliott.

"Mereka mengalami kondisi sampai pipis di tempat tidur, kurang tidur, dan ada yang menolak makan," tambahnya.

Professor Elliott mengatakan, Pulau Christmas bukanlah tempat bagi anak-anak.

Laporan penyelidikan ini diharapkan rampung akhir tahun ini.