ABC

Deteksi Kanker di Masa Depan Bisa Dilakukan Lewat Analisa Nafas

Di masa depan, untuk mendeteksi penyakit pasien tidak perlu lagi menjalani tes darah yang menyakitkan. Sebaliknya mereka hanya perlu menghembuskan nafas di perangkat laser yang canggih. Inilah alat pendeteksi penyakit baru yang tengah dikembangkan di Universitas Adelaide dan diklaim memiliki tingkat sensitivitas sekelas hidung anjing.

Peneliti dari Universitas Adelaide saat ini tengah mengembangkan sebuah perangkat analisis nafas yang dapat mendeteksi berbagai penyakit termasuk kanker.
 
Perangkat ini dioperasionalkan dengan menggunakan frekuensi sisir optik, yaitu perangkat laser yang memenangkan hadiah Nobel satu dekade lalu.
 
Peneliti Dr James Anstie mengatakan mereka berharap purwarupa alat ini sudah dapat dioperasionalkan  dalam waktu 3 tahun mendatang dan perangkat analisis napas ini sudah dapat dikomersialkan dalam waktu lima tahun.
 
"Kami sangat yakin mampu menyelesaikan tenggat tersebut," kata Dr James Anstie.
 
"Alat ini bisa digunakan sebagai alat  tes skrining yang luas. Anda bisa pergi ke klinik atau rumah sakit dan cukup menghembuskan nafas saja ke dalam perangkat ini, maka alat tersebut dapat memberitahu Anda berbagai macam hal terkait gangguan kesehatan didalam tubuh Anda yang mungkin layak untuk ditindaklanjuti,"
 
Dr Anstie mengatakan metode pendeteksi penyakit yang ada saat ini seperti tes darah terbukti mahal dan dokter cenderung menggunakan tes tersebut pada pasiennya ketika ada kemungkinan kuat ada penyakit yang akan ditemukan melalui tes tersebut.
 
Dr Anstie meyakini perangkat laser yang sedang dikembangkannya di Adelaide ini nantinya akan terbukti efektif dan akan menjadi pilihan yang populer bagi dokter dan pasien di masa depan.
 
"Perangkat tes nafas ini tidak infasif, tidak sakit dan pasien tidak perlu disuntik tapi perangkat ini bisa memberitahukan langsung jika ada sesuatu didalam nafas kita yang perlu diselidiki meski hanya dalam kondisi umum," katanya.
 
Cara pengoperasian perangkat analisis nafas ini sangat sederhana dimana pasien cukup menghembuskan nafas kedalam kantung atau langsung ke perangkat tersebut dan nafas itu akan berinteraksi dengan sinar laser komplek dalam sebuah ruang khusus.
 
Para peneliti mengatakan fokus dari penelitian mereka saat ini adalah memastikan alat tersebut memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi dan akurat.
 
"Kami harus memastikan alat tersebut hanya memberitahukan apa yang mungkin salah dengan diri Anda, bukan apa yang sudah Anda makan, yang terlihat di nafas Anda beberapa menit yang lalu," kata Dr Anstie said.
 
"Penelitian ini mencakup beberapa bagian kompleks dan luas yang perlu dipertegas – misalnya bagamana membuat tes ini bisa diandalkan, sehingga kita bisa memiliki pendekatan yang lebih dekat dengan tingkat sensitivitas dari hidung anjing,"
 
Selain dapat mendeteksi kanker, tim peneliti ini juga berharap perangkat analisis nafas mereka dapat juga mendiagnosa penyakit asma, diabetes, infeksi usus dan penyakit lainnya.
 
Perangkat ini juga memiliki potensi aplikasi non-medis  seperti dapat mengukur jejak gas, seperti karbon dioksida atmosfer, atau mendeteksi kotoran dalam gas alam.