Desakan Revisi Visa Pekerja Pertanian
Federasi Nasional Petani Australia mendesak dilakukannya perombakan aturan visa pekerja pertanian, menyusul sebuah percobaan yang bertujuan menyerap masyarakat Australia yang menganggur untuk bekerja di industri pertanian sepi peminat.
Sejauh ini hanya 14 orang yang telah mendaftarkan diri dalam program baru dari Pemerintah Federal yang memungkinkan orang-orang yang menganggur memperoleh penghasilan [dari bekerja di sektor pertanian] dan masih tetap menerima pembayaran tunjangan kesejahteraan mereka secara penuh.
Tim dari senator federal Nick Xenophon (NXT) adalah arsitek dari uji coba ini, yang diadopsi Pemerintah federal Australia sebagai pengganti atas dukungan para anggota parlemen tersebut atas perubahan aturan mengenai pajak backpacker tahun lalu.
Kelompok pelobi Federasi Petani Nasional (NFF) telah menyuarakan keraguan mereka kalau program tersebut akan mampu menyelesaikan masalah kekurangan pekerja, yang menurut kelompok ini akan kembali menjadi sorotan selama panen buah musim panas mendatang.
Ben Rogers mengatakan diperlukan solusi radikal, dan NFF menginginkan aturan visa yang sama sekali baru yang dirancang khusus untuk pengunjung dari luar negeri yang bekerja di pertanian.
Dia mengatakan bahwa visa yang saat ini digunakan petani hanya menawarkan solusi jangka pendek, sementara industri pertanian membutuhkan tenaga kerja jangka panjang yang lebih andal.
“Pekerja musiman akan menjadi fokus, semacam hal-hal yang selama ini dipenuhi oleh program visa backpacker, program visa liburan kerja, hal-hal seperti itu,” kata Ben Rogers.
“Tapi aturan baru itu nantinya akan menjadi sebuah pendekatan yang luas untuk menangani secara komprehensif kebutuhan tenaga kerja yang sangat signifikan di sektor ini.”
Sepi peminat
Presiden petani budidaya tanaman berbiji tunggal (peach, apricot dan lain-lain) serta buah-buahan khas musim panas dari Selatan Queensland , Australia, Andrew Findlay mengatakan bahwa pekerja merupakan komponen ongkos produksi terbesar bagi petani Australia.
“Akan ada banyak pertanian yang mempekerjakan 50 sampai 100 orang,” katanya.
“Jadi Anda berangkat dari kemungkinan memiliki 10 staf tetap pada operasi yang lebih besar, dan dalam waktu yang sangat tiba-tiba harus meningkatkan jumlah staf dengan cepat.”
Andrew Findlay mengatakan bahwa isu terbesar yang dihadapi petani adalah keengganan di kalangan banyak orang Australia untuk bekerja memetik hasil panen.
“Tapi kami punya pekerjaan yang harus kami lakukan, jadi jika ada angkatan kerja yang bisa kita dapatkan dan kembali setiap tahun, di mana kita tidak akan dibebankan dengan biaya yang besar pelatihan ulang pekerja, itu akan sangat disambut baik tidak hanya dikalangan petani pir dan peach dan buah-buahan musim panas saja, tapi juga di semua pelaku budidaya tanaman hortikultura. “
Para petani memiliki akses ke berbagai program pekerja musiman, termasuk Visa 417 dan visa 462 bagi orang-orang yang bekerja sementara sambil menikmati masa liburan mereka di Australia.
Data Statistik Departemen Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan menunjukkan jumlah visa 417 dan 462 yang dikeluarkan di Australia tetap stabil, dimana lebih dari 211.000 visa dari kedua jenis tersebut telah disetujui pada 2016-2017.
Angka itu turun dari total 214.583 Visa yang dikeluarkan pada tahun sebelumnya.
Membantu petani, menyerap pengangguran
Pemerintah Australia telah mengalokasikan dana sebesar $30 juta atau sekitar Rp 315 miliar untuk Ujicoba Insentif Kerja Musiman, yang dimulai pada bulan Juli lalu.
Program ini dibatasi pada 3.800 warga penerima tunjangan Newstart dan Youth Allowance setiap tahun.
Ke-14 orang dalam program ini mewakili tingkat partisipasi 0,37 persen dari penempatan yang tersedia dalam skema ini.
Peserta percobaan ini dapat menerima sampai $ 300 (Rp 3 juta) untuk tinggal jauh dan mendapat tunjangan perjalanan jika lokasi pekerjaannya lebih dari 120 kilometer dari rumah.
Ujicoba ini juga mencakup insentif uang tunai bagi penyedia layanan ketenagakerjaan agar orang-orang yang menganggur dapat bekerja di pertanian.
Anggota parlemen dari Australia Selatan, Rebekha Sharkie, dari Tim Nick Xenophon, melobi Pemerintah Federal untuk menjalankan uji coba selama dua tahun.
“Saya akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada Menteri, ketika kami nanti kembali ke Canberra, apa yang mereka lakukan untuk mempromosikan uji coba pekerja musiman ini,” katanya.
“Ini memang membutuhkan kerja keras tapi terkadang ini juga sesuatu yang baru untuk dimasukan dalam CV anda.”
“Saya kira ini merupakan kesempatan yang besar. Kami hanya perlu memastikan semua orang mengetahuinya.”
Harapan lebih banyak warga bekerja di pertanian
Juru bicara Departemen Tenaga Kerja mengatakan lebih dari 100 posisi saat ini tersedia, dengan mayoritas bekerja di kawasan regional NSW.
“Seiring dengan berbagai kawasan memasuki masa panen mereka, kami akan mengantisipasi kalau lowongan pekerjaan meningkat di kawasan-kawasan tersebut,” katanya.
Departemen ketenagakerjaan telah menyelenggarakan acara sosialisasi program uji coba ini di semua negara bagian dan wilayah sebelum uji coba ini dimulai.
Mereka juga akan mengadakan sesi tambahan untuk meningkatkan kesadaran di seluruh Australia selama dua bulan ke depan.
Rebeca Sharkie mengatakan bahwa dia belum yakin mengenai kebutuhan visa baru, dan berharap lebih banyak orang Australia akan mencari pekerjaan di industri pertanian.
Menurutnya dia ingin uji coba memperkerjakan warga yang menganggur ini selesai dilakukan terlebih dahulu sebelum Pemerintah mempertimbangkan usulan perubahan visa.
Tapi General Manajer hubungan di tempat kerja, Federasi Nasional Petani Australia (NFF), Ben Rogers mengatakan bahwa petani tidak mampu menunggu dua tahun lagi.
“Faktanya adalah produk itu sedang tumbuh sekarang. Waktu panen sudah tiba dan mereka tidak bisa menunggu perubahan kebijakan pemerintah atau program tersebut diuji secara layak,” katanya.
“Kami membutuhkan tenaga kerja [bekerja] di luar sana sekarang, tersedia untuk memetik buah dan memenuhi kebutuhan, yang nyata dan serius dan cukup besar.”
Penting bagi persaingan global
Sementara itu petani buah pir dan peach serta buah-buahan khas musim panas, Andrew Findlay mendukung dorongan NFF untuk mendapatkan visa pertanian baru.
Dia mengatakan usulan itu akan dapat membantu petani Australia bersaing di pasar global, terutama di seluruh Asia.
“Ini bisa menurunkan biaya produksi karena Anda tidak memerlukan pelatihan itu [dan] Anda tidak memiliki ketertinggalan produktivitas yang sama dengan angkatan kerja Anda,” katanya.
“Anda akan memiliki orang-orang yang kembali [setiap tahun] yang mengetahui peran dan pekerjaan mereka.
“Ini kemudian membantu kita saat kita berkompetisi di panggung internasional melawan orang-orang seperti Cile.”
Seorang juru bicara Departemen Imigrasi dan Perbatasan mengatakan bahwa Pemerintah berada di “tahap awal untuk menciptakan sebuah sistem yang akan memiliki fleksibilitas untuk merespons kebutuhan ekonomi dan tenaga kerja dengan lebih baik”.