Delapan Atlet Kamerun Menghilang di Gold Coast

Delapan atlet asal Kamerun, termasuk tiga atlet angkat besi dan lima petinju, dilaporkan hilang dari desa atlet di ajang pesta olahraga negara-negara Persemakmuran – Commonwealth Games di Gold Coast, Queensland. Beberapa diantara atlet itu gagal muncul bertanding di cabang olahraga yang mereka ikuti pekan ini.

Ketua tim delegasi atlet olahraga Kamerun, Victor Agbor Nso, mengeluarkan pernyataan pada Rabu (11/4/2018) sore dan membenarkan kalau sebanyak enam pria dan dua wanita dari tim mereka hilang.

“Tim Persemakmuran Kamerun sedih untuk mengumumkan bahwa delapan dari 24 atlet yang mereka bawa ke Pesta Olahraga Persemakmuran ke-21 di Gold Coast … menghilang dari kamar mereka masing-masing di desa atlet,” katanya.

“Para atlet ini pergi dalam tiga gelombang – pertama pada malam 8 April tiga atlet berangkat dari desa atlet.

“Kemudian pada [9 April] dua atlet lainnya dinyatakan hilang dan semalam tiga orang lainnya meninggalkan kamar mereka.

Menteri Pesta Olahraga Persemakmuran Queensland, Kate Jones mengatakan Polisi Federal Australia (AFP) telah dilibatkan untuk menindaklanjuti laporan ini.

“Mereka terus mengawasi para atlet ini,” katanya.

“Ketika seorang atlet datang ke Australia untuk berkompetisi dalam sebuah pertandingan, kami mengharapkan mereka untuk tampil di lapangan dan bersaing, jadi kami kecewa tentang itu.”

Ketua delegasi tim olahraga Kamerun, Victor Agbor Nso mengatakan pejabat tim Kamerun telah memberi tahu polisi Australia tentang situasi ini, serta pejabat berwenang di Kamerun.

“Sementara itu, dua atlet lainnya dari cabang olahraga angkat berat Kamerun, bersama dengan pemain bola basket dan pejabat yang menyertainya, telah meninggalkan Australia dan saat ini sedang dalam perjalanan menuju Kamerun,” katanya.

Direktur Eksekutif Federasi Persemakmuran mengatakan atlet yang hilang tersebut pada tahap ini masih belum dinyatakan melanggar hukum.

Sebaliknya menilai situasi ini adalah masalah bagi para pejabat tim Kamerun.

“Para atlet ini adalah tamu di sini di Australia. Mereka masih dalam visa mereka, mereka memiliki hak untuk bepergian dengan bebas,” katanya.

“Ini jelas mengecewakan dimana saya pikir beberapa atlet yang datang tidak ikut bertanding karena mereka dijadwalkan untuk bertanding.

“Keamanan dan kesejahteraan para atlet dari perspektif Tim Kamerun ini sangat serius, tetapi kami jelas memantau situasi itu dengan Tim Kamerun.”

Ketua Olimpiade Negara Persemakmuran, Peter Beattie mendorong para atlet untuk mengikuti panduan visa mereka.

“Bagi para atlet saya hanya menyampaikan selamat menikmati Australia sementara Anda berada di sini termasuk juga bagi para atlet Kamerun, atau atlet lainnya, tetap dalam koridor hukum dan sadar akan fakta adanya sistem yang berlaku di negara ini,” katanya. kata.

“Masalah-masalah itu bukan masalah bagi saya, kami menjalankan event olahraga ini, apa yang kami katakan adalah bahwa kami mendorong semua orang untuk tetap dalam ketentuan visa yang dikeluarkan oleh Pemerintah Federal.”

Sebelum Pesta Olahraga Negara-negara Persemakmuran dimulai, Menteri Dalam Negeri Peter Dutton memperingatkan para atlet untuk tidak memperpanjang visa mereka.

“Pesan kami kepada 0,5 persen orang yang mungkin berpikir mereka dapat memperpanjang visa, atau tidak bertindak sesuai dengan ketentuan dalam visa mereka, adalah bahwa Australia memiliki undang-undang yang sangat tegas dan mereka harus mematuhi undang-undang itu,” kata Peter Dutton pada bulan Januari lalu.

Ini bukan pertama kalinya para atlet dari negara-negara kecil Afrika itu hilang di acara olah raga internasional.

Tujuh orang atlet Kamerun juga dilaporkan meninggalkan desa atlet selama Olimpiade London pada 2012.

Setelah Pesta Olahraga Commonwealth di Melbourne 2006, sebanyak 26 atlet dan pejabat mencari suaka di Australia.

Empat belas diantaranya adalah atlet dari Sierra Leone, yang menghilang dari desa-desa olimpiade selama  berlangsungnya pertandingan tetapi kemudian menyerahkan diri ke petugas imigrasi.

ABC telah menghubungi kantor Menteri Imigrasi dan AFP untuk komentar.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.