ABC

Dana Amal Setara Rp5 Miliar Bertahun-tahun Menganggur Tidak Diklaim

Dana sumbangan setara Rp5 miliar akhirnya ditransfer ke rekening pemerintah setelah dibiarkan menganggur tidak diklaim oleh lembaga amal penerimanya selama bertahun-tahun.

Sesuai ketentuan di Australia, Pemerintah Federal dan negara bagian berhak untuk mengklaim dana sumbangan jika dana tersebut tidak diklaim selama periode waktu tertentu.
 
Dan tampaknya sejumlah lembaga amal termasuk Palang Merah Australia tidak mengklaim donasi bernilai ratusan ribu dollar yang tersimpan didalam rekening yang dibuat khusus untuk mereka.
 
Tidak ada bukti kecurangan dalam kasus ini, tapi tampaknya ada beberapa kelompok warga yang melakukan penggalangan dana untuk pihak ketiga dengan tujuan baik, seperti penggalangan dana di sekolah, lalu mereka menempatkan sumbangan itu di rekening bank atas nama organisasi yang mereka tuju.
 
Hanya saja mereka tidak menindaklanjutinya kepada lembaga amal yang mereka maksud.
 
Lembaga amal Salvation Army termasuk lembaga amal yang 'kehilangan' dana amal atas nama organisasi mereka yang jumlahnya ternyata mencapai $100.000 atau sekitar Rp1 miliar.
 
"Orang-orang di masyarakat sepertinya ada yang ingin mengumpulkan uang untuk Salvation Army, dengan membuka rekening misalnya untuk menempatkan dana sumbangan tersebut, tapi tidak pernah memberitahukannya kepada kami,” kata juru bicara Salvation Army, Bruce Harmer.
 
Harmer mengaku dirinya tidak tahu sudah berapa lama donasi untuk mereka tersebut dibiarkan menganggur, dan kini lembaganya telah menunjuk kuasa hukum mereka untuk berusaha mendapatkan kembali dana sumbangan yang ditujukan atas nama lembaga mereka yang kini telah diserahkan ke rekening pemerintah.
 
"Sangat disayangkan sekali hal ini bisa terjadi,” katanya.
 
"Tapi sekarang kita menjadi tahu kalau sebenarnya tersedia dana untuk kami dan kami akan berusaha untuk meminta kembali donasi itu untuk digunakan untuk tujuan baik,” katanya.
 
Sementara itu Susan Pascoe dari Komisi Lembaga Amal dan Non Profit Australia mengatakan hal ini sangat aneh.
"Sekelompok orang yang memiliki niatan baik membuka rekening dengan tujuan tertentu dan kemudian tidak menindaklanjutinya, ini merupakan perilaku yang aneh,” katanya.
Oleh karena itu Pascoe menilai aturan ini harus diubah untuk lebih memperketat  pihak ketiga melakukan penggalangan dana atas nama organisasi tertentu dan menempatkan beban tanggung jawab bagi mereka untuk menyerahkan dana sumbangan itu kepada lembaga amal yang sebenarnya.
 
Di luar masalah salah urus keuangan ini, Salvation Army mengatakan warga  Australia bisa mengandalkan amal mereka pada waktu Natal ini ke lembaganya untuk ikut membahagiakan orang lain yang membutuhkannya.
 
"Kami berkomitmen untuk masyarakat Australia," kata Harmer.
 
"Kami sedang melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung mereka yang menemukan kesulitan untuk menghidupi diri sendiri."