ABC

Daging Sapi Australia Terbukti Bantu Atlet Angkat Besi RI di Olimpiade Rio

Atlet angkat besi Indonesia yang berhasil memenangkan medali perak pada Olimpiade Rio kembali menikmati daging sapi Australia dalam acara barbecue yang dilaksanakan di kediaman Dubes Australia untuk RI di Jakarta.

Menjelang Olimpiade Rio, pihak Agribusiness Elders Indonesia menyiapkan 12 kg daging sapi perminggu bagi organisasi Persatuan Angkat Besi Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia.

Dengan asupan protein dari daging sapi Australia itu, tim atlet angkat besi kemudian berhasil memenangkan dua medali perak.

Atlet Eko Yuli Irawan maupun Sri Wahyuni yang berhasil naik ke podium untuk menerima medali mereka.

Direktur Operasi Elders Jason Hatchett mengatakan, dengan keberhasilan tim Indonesia ini, kemitraan tersebut menjadi sangat bernilai.

“Tadi malam mereka menyampaikan bahwa jelas mereka mengapresiasi pasokan daging dari Elders selama masa latihan mereka, karena mungkin mereka tidak biasanya menerima dukungan seperti itu,” kata Hatchett.

“Jadi ini merupakan dukungan tambahan bagi mereka di lapangan, baik secara mental dan tentunya secara fisik,” tambahnya.

Dubes Australia untuk RI Paul Grigson menggelar acara barbecue di kediamannya di Jakarta hari Senin (5/9/2016) malam.

“Indonesia terus melahirkan atlet angkat besi terbaik di dunia, dan Australia bangga karena bisa turut ambil bagian dalam persiapan mereka,” kata Dubes Grigson.

“Daging dari bibit Austarlia digemukkan di Indonesia merupakan sumber zat besi, timah serta protein dan turut membangun ketahanan dan kekuatan tim itu,” tambahnya.

atlet.jpg
Prestasi atlet angkat besi Indonesia di Olimpiade Rio dirayakan dalam barbecue yang digelar di Kedubes Australia di Jakarta. (Foto: Kiriman/Kedubes Australia di Jakarta)

Elders menyiapkan lebih banyak daging untuk acara barbecue, namun kali ini yang disiapkan adalah daging steak jenis Black Angus, yang digemukkan di Killarra di New South Wales.

Hatchett mengatakan, daging kemasan ini merupakan produk baru mereka yang mulai dipasarkan di Indonesia dalam enam pekan terakhir.

“Bisnis utama kami tentunya mengimpor ternak sapi ke Indonesia,” katanya.

“Produk Black Angus terbaru ini hanyalah tambahan (dan) masih kecil saat ini, namun sesuatu yang ingin kami tekuni dan ciptakan pasar tersendiri,” tambahnya.

Diterbitkan Pukul 14:00 AEST 8 September 2016 oleh Farid M. Ibrahim. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.