ABC

Daging Babi Semakin Banyak Dikonsumsi di Australia

Dengan fenomena kehadiran para celebrity chef dan maraknya reality show di televisi-televisi di Australia yang memasak daging babi, tak dipungkiri lagi kini daging babi semakin populer. Kini yang menjadi persoalan adalah bagaimana bisa mempertahankan industri babi yang nilainya mencapai 37 triliun rupiah ini.

Konsumsi daging babi di Australia terus meningkat dan diharapkan tren ini bisa terus berlangsung, menyusul daging babi yang semakin populer di menu-menu restoran dan hotel. 

Pekan ini, Pameran Babi Pan Pasifik digelar di Gold Coast, Queensland. Sejumlah perwakilan datang untuk dapat berbagi pengalaman dan mencurahkan ide-ide, terutama soal pemasaran, perdagangan, penelitian dan kesejahteraan hewan.

CEO dari perusahaan Pork Australia Limited mengatakan menjaga kualitas makanan dan meningkatkan standar kesejahteraan babi adalah hal yang terpenting untuk bisa mempertahankan kondisi ini.

Tetapi di negara bagian Queensland sendiri, kondisi peternakan babi sedang mengalami kesulitan, karena terkena dampak kekeringan dan naiknya harga gandum.

John Coward dari lembaga Pork Queensland mengatakan dengan harga gandum di kisaran sekitar 800 ribu hingga satu juta rupiah per satu ton, maka para produser di negara bagian tersebut kehilangan keuntungan hingga lebih dari 400 ribu rupiah per satu ekor babi.

"Setidaknya butuh 18 bulan sebelum produser bisa mampu pulih dari harga yang turun, tapi terlepas dari masalah cuaca dan keadaan ekonomi sekarang ini, masih ada harapan keuntungan di masa depan," ujar Coward.

Ikuti Kompetisi Belajar Bahasa Inggris di Australia gratis – Klik tautan berikut: https://apps.facebook.com/australiaplus