ABC

Daerah Berpendapatan Rendah Lebih Banyak Masalah Sampah

Sebuah penelitian mengungkap, daerah berkelas ekonomi-sosial rendah, jalan raya, dan parkiran mobil adalah sumber sampah terburuk di Australia.

Para ilmuwan lembaga penelitian ‘CSIRO’ menyelidiki bagaimana sampah mencapai laut, fokus mengamati beberapa titik, dan melacak bagaimana sampah bermuara.

Warga Australia menghasilkan sekitar 50 juta ton sampah setiap tahunnya, banyak dari mereka berakhir di saluran air.

Penelitian nasional ini menggabungkan data dari sejumlah kelompok seperti ‘Clean Up Australia’ dengan data baru dari Brisbane untuk menghasilkan model yang bisa memprediksi di mana sampah akan memasuki saluran air.

"Kami menemukan lebih banyak sampah di parkiran mobil dan di sepanjang jalan raya dan kami menemukan lebih sedikit sampah di daerah pemukiman, di taman dan di pantai," kata peneliti Dr Denise Hardesty.

Ia mengatakan, data itu menunjukkan, lingkungan berpenghasilan rendah memiliki masalah sampah yang lebih besar.

“Salah satu hal yang kami pelajari yang benar-benar menantang adalah apa peran penting yang dimiliki kondisi ekonomi sosial  dalam jumlah sampah yang kami temukan,” utaranya.

Sesama ilmuwan, Dr Chris Wilcox, mengatakan, lingkungan berpenghasilan rendah seringkali berada di daerah di mana sampah berkumpul secara alami.

"Tempat-tempat itu cenderung berada di semacam lahan basah dataran rendah dan itu juga merupakan faktor besar untuk beban sampah yang tinggi," sebut Chris Wilcox.

Studi ini menemukan, air, dan –dalam tingkat yang lebih rendah -angin memainkan peran penting dalam bagaimana sampah berpindah dari tanah, ke saluran air, dan laut.

Sampah habiskan banyak uang

Dr Chris mengatakan, kontainer makanan ‘takeaway’ (yang dibawa pulang/dibungkus) adalah sampah yang paling umum, tetapi segala sesuatu mulai dari mesin cuci hingga ban bekas ada di tumpukan sampah.

Ia menyebut, alat pemodelan bisa membantu dewan di seluruh Australia untuk membersihkannya.

"Dewan kota menghabiskan banyak uang untuk menangani limbah," ungkap Chris Wilcox.

Ia menerangkan, “Ini salah satu pengeluaran terbesar sehingga para pembayar pajak memiliki kepentingan untuk membantu mereka menghabiskan uang dengan cara paling efektif, membuat lingkungan yang baik bagi kita.”

Dr Chris mengatakan, penanda yang lebih baik, lebih banyak tempat sampah, dan pendidikan adalah pilihan lain yang bisa memiliki dampak langsung dan berpotensi melindungi hewan laut dari menelan sampah.

"Kami menemukan plastik di segala tempat mulai dari organisme sel hingga ikan paus, jelas sekali sampah ini memiliki dampak besar," jelas Chris Wilcox.

Model ini sekarang bisa diterapkan untuk kabupaten dan kota lain guna membantu menarget limbah di dalam saluran air.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterjemahkan: 17:02 WIB 28/09/2016 oleh Nurina Savitri.