Cuka Justru Perparah Sengatan Ubur-Ubur Kotak
Selama berpuluh tahun, banyak orang percaya saran untuk membubuhkan cuka pada bekas sengatan ubur-ubur. Namun, temuan baru dari Australia mendapati bahwa tindakan ini justru akan memperparah sengatan tertentu, seperti ubur-ubur kotak (box jellyfish), yang bisa mematikan.
Sejumlah peneliti dari James Cook University dan rumah sakit Cairns di Queensland mendapati bahwa cuka memperparah sengatan ubur-ubur kotak, yang merupakan makhluk paling berbisa di dunia.
Ada beberapa orang yang tewas dalam waktu beberapa menit setelah disengat hewan itu.
Australian Resuscitation Council (ARC), badan payung untuk sejumlah kelompok yang mengajari dan mempraktekkan penyelamatan, menyarankan agar sengatan hewan ini diobati dengan cuka.
Sedangkan Sentra Informasi Racun Queensland menyarankan di situsnya agara tidak menuggunakan cuka untuk mengobati racun ubur-ubur bluebottle, namun menyarankan penggunaan cuka untuk sengatan ubur-ubur kotak dan Irukandji.
Saran tersebut kini dipertanyakan, jelas Profesor Jamie Seymour dari Institut Kesehatan dan Obat Tropis Australia di James Cook University.
"Anda bisa meningkatkan beban racun korban sebanyak 50 persen dan itu menurut kami cukup berpengaruh dalam hal apakah seseorang akan tewas atau selamat."
Menurutnya, lebih baik mereka yang ingin menyelamatkan korban tetap menggunakan dasar-dasar pertolongan pertama. "Kalau orang itu di pantai dan tak bernafas, bernafaslah untuk mereka," jelas Seymour, "Atau, biarkan saja dan mungkin mereka akan pulih sendiri."
Menurut Seymour, badan-badan yang bergerak dalam pertolongan untuk keadaan darurat, seperti ARC, harus melihat temuan baru ini.
Kejadian pertama di mana cuka digunakan untuk mengobati sengatan ubur-ubur kotak adalah di Filipina, sekitar 100 tahun lalu.
Kemudian, kata Seymour, pada tahun 1980an, para peneliti menyelidiki keefektifan cuka. "Studi-studi tentang cuka itu menunjukkan bahwa bila anda membubuhkan cuka ke sungut saat menempel di tubuh, saat bola-bola penyengat belum beraksi, [sungutnya] menjadi tidak aktif, dan itu bagus," katanya,
"Masalahnya, tak ada yang meneliti dampak cuka terhadap yang sudah beraksi. Inilah yang ditunjukkan oleh penelitian kami: Yang sudah beraksi – dan mungkin itu hanya 20 hingga 30 persen, bila dibubuhkan cuka, racunnya akan meningkat sebanyak 60 persen."
Riset ini telah diterbitkan di jurnal Diving and Hyperbaric Medicine.