ABC

Cuaca menghangat penyu hijau kawin lebih cepat

Pengamat di Pulau Lady Elliot sebelah Timur Queensland mengatakan penyu hijau yang terancam punah dikawasan itu kawin lebih cepat pada musim ini. pemandangan ini belum pernah mereka lihat sebelumnya.

Pulau yang terletak di ujung sebelah Selatan Great Barrier Reef, merupakan surga bagi kehidupan satwa liar dan beberapa bulan terakhir menjadi tujuan kegiatan satwa.

Lebih dari 50 spesies burung, penyu tempayan, penyu hijau dan pari manta bermunculan dikawasan ini. Ini menjadi pemandangan yang sangat menyenangkan bagi para peneliti dan pengunjung di pulau  tersebut.

Namun belakangan banyak peneliti mengkhawatirkan kerusakan hamparan rumput laut akibat banjir tahun 2011 hingga 2013 akan berdampak pada kegiatan kura-kura di pulau itu.

Operator penyelam Ryan Jeffery mengatakan dia tidak pernah melihat kegiatan penyu  hijau sebanyak ini. Tahun ini lebih banyak penyu hijau yang kawin  dibandingkan 3 tahun sebelumnya.

Jeffery mengatakan terlalu dini untuk menyatakan tukik atau anak penyu jumlahnya akan turun tahun ini, tetapi memang  kura-kura itu kawin jauh lebih awal dari biasanya tahun ini.

"Pada musim kawin tahun ini, jumlah penyu yang kawin jauh lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.  Bahkan kami lihat ada beberapa kura-kura di pantai yang sedang kawin,” katanya.

Tampaknya musim dingin yang hangat telah mendongkrak jumlah penyu yang bertelur.

Burung juga tiba lebih awal

Pakar penyu di Pulau Lady Elliot, Emma Norgren, mengatakan hal yang sama. Tahun lalu menurutnya idak terlalu banyak jumlah kura-kura  yang bertelur, karenanya mereka memprediksikan  tahun ini juga akan serupa.

"Tapi kita lihat banyak penyu kawin pada musim ini dibanding tahun lalu. Bahkan mereka bertelur sebulan lebih awal dibanding tahun lalu.

Norgren juga mengatakan satwa lain juga tiba lebih awal dari jadwal biasanya mereka mendarat di Pulau ini.

"Kita juga lihat burung-burung tiba jauh lebih awal tahun ini dan beberapa dari mereka ada yang tiba dengan sudah membawa anak mereka malah.” Paparnya.