ABC

Cuaca Ekstrim Penyebab Kematian Ribuan Domba Australia di Teluk Oman

Kementerian Pertanian Australia memastikan sebanyak 4,179  ternak domba Australia mati di laut ketika hendak dikirimkan ke Timur Tengah pada Agustus tahun 2013 lalu.

Kementerian Pertanian Federal memastikan ke 4,179 ternak domba ekspor Australia tewas di laut dalam proses pengiriman ke Timur Tengah pada Agustus 2013 lalu  karena kepanasan.

Di saat yang bersamaan Kementerian Pertanian Federal  juga merilis temuan pelanggaran aturan kesejahteraan hewan selama berlangsungnya pengiriman ternak hewan hidup.

Philip Glyde Deputi Sekretaris Kementerian Pertanian Federal mengatakan hasil investigasi instansinya menemukan kapal yang digunakan untuk mengangkut  ternak domba ekspor asal Australia Barat dan Australia Selatan itu dioperasikan ketika cuaca panas ekstrim melanda kawasan teluk.

"Cuaca di teluk memang selalu panas, tapi dalam kasus ini yaitu ketika pengiriman ternak domba itu dilakukan terjadi cuaca panas ekstrim. Ada laporan kenaikan suhu yang signifikan yang dilaporkan termasuk kasus kematian,” papar Glyde.

Menyikapi temuan ini Kementerian Pertanian akan memperbaiki aturan pengiriman ekspor ternak hidup.

“Untuk pengiriman ternak mendatang kita harus mempertimbangkan apakah pasokan sudah tepat atau tidak. Dan pengiriman ternak  domba berikutnya kita akan memberikan tambahan ruang 10% di kandang ternak di kapal sehingga pengiriman ternak itu tidak akan bermasalah,” paparnya.

Kementerian Pertanian Australia mengklaim ini merupakan insiden kematian ternak terbanyak yang dilaporkan dalam perdagangan ternak hidup sejak pertengahan tahun 2011. Karenanya insiden ini ditangani secara serius termasuk mencari tahu penyebabnya.

Insiden ini mendorong Partai Hijau mendesak perdagangan ternak hidup ke Timur Tengah dihentikan. Senator Lee Rhiannon berencana memperkenalkan kembali UU Ekspor ternak hidup ke Senat.

Sementara itu eksportir ternak hidup Australia mengaku insiden kematian  ternak domba ekspor dalam pengiriman ini sangat mengecewakan.  Insiden ini juga dianggap merusak citra industri ekspor ternak hidup Australia yang sedang mereka perbaiki.

Klaim udara panas ekstrim diprotes

Ke-4179 domba yang tewas itu merupakan bagian dari 75,000 domba yang dikirim ke Qatar dan Uni Emirat Arab dengan  menggunakan Kapal Bader 111 yang dioperasikan oleh Layanan Pengiriman Ternak Hidup (LSS).

Dalam pernyataan tertulisnya pihak LSS mengatakan total jumlah domba yang diangkut dengan kapalnya sebanyak 75,508, sementara jumlah domba yang tewas mencapai 4,179  atau sekitar 5.53 %.

"Sekitar 20% domba yang  tewas diambil dari Australia Barat dan sisanya diangkut dari Australia Selatan.

"Mayoritas domba itu tewas selama berlangsungnya cuaca panas  ekstrim yang berlangsumg pada hari ke-21 dalam proses perjalanan kapal bermuatan ternak domba tersebut.

LSS juga mengklaim pengiriman ternak domba ekspor dari Australia itu dilakukan sesuai dengan pedoman mekanisme pengiriman ternak hidup Australia (ASEL) dan telah memenuhi persyaratan terkait dengan jarak kepadatan tenak pada saat diangkut di kapal maupun jumlah makanan ternak selama berada di kapal.

Sebelumnya klaim cuaca ekstrim ini sebagai penyebab kematian domba itu dibantah oleh organisasi penyayang binatang Australia Animal.

Direktur Animal Australia, Lyn White mengatakan di musim panas normal saja suhu udara di Timur Tengah biasanya mencapai  40 derajat Celsius dan banyak kawasan di dunia saat ini juga tengah mengalami cuaca  ekstrim.