ABC

Commonwealth Bank Australia Setuju Bayar Denda Besar

Salah satu bank terbesar di Australia Commonwealth Bank (CBA) setuju untuk membayar denda sebesar $ 700 juta dalam masalah pelanggaran undang-undang anti pencucian hutang dan pendanaan kontra terorisme.

Badan intelejen keuangan Australia AUSTRAC sebelumnya menuduh bank tersebut melakukan pelanggaran serius tahun lalu.

Sebagai bagian dari penyelesaian masalah ini, CBA mengakui bahwa pihaknya terlambat melaporkan adanya transaksi keuangan sebanyak 53. 506 yang melibatkan dana di atas $ 10 ribu yang menggunakan sistem IDM (intelligent deposit machines) yaitu mesin deposit pintar.

Juga selama tiga tahun, bank tersebut mengakui tidak mengikuti peraturan mengenai hukum anti pencucian hutang dan pendanaan kontra terorisme dengan tidak memonitor transaksi 778.370 akuin.

Bank tersebut juga mengakui bahwa laporan mengenai 149 transaksi yang mencurigakan dilaporkan terlambat atau tidak dilaporkan sama sekali.

Bila pengadilan menyetujui hukuman denda terhadap CBA ini akan merupakan hukuman sipil terbesar yang terjadi dalam sejarah bisnis di Australia.

Denda terbesar sebelumnya atas pelanggaran berkenaan dengan pencucian utang adalah denda $AUD 45 juta yang dibayar oleh perusahaan Tabcorp yang bergerak di bidang perjudian dan taruhan, karena tidak melaporkan 84 transaksi mencurigakan.

Namun kedua perusahaan berpotensi menghadapi denda yang lebih besar, karena denda maksimum untuk setiap pelanggatran adalah $AUD 18 juta.

Dalam kasus CBA, secara teori denda maksimal yang bisa dijatuhkan adalah hampir $AUD 1 triliun yang artinya beberapa kali lebih besar dari nilai pasar bank tersebut.

Pakar hukum bisnis dari Universitas Melbourne Professor Ian Ramsay from Melbourne University mengakan kecil kemungkinan denda sebesar itu akan dijatuhkan.

“Merupakan hal yang sangat jarang terjadi pengadilan menjatuhkan hukuman denda paling tinggi yang mungkin diterapkan, dan tampaknya besar kemungkinan kita akan melihatnya adanya kompromi dalam hal ini.” katanya kepada ABC News.

Professor Ramsay mengatakan Commonwealth Bank berkepentingan untuk mencapai penyelesaian sebelum pengadilan dimulai, walau dendanya besar.

"Saya yakin bank tersebut tidak mau terlibat dalam peradilan yang panjang dimana bukti-bukti ditunjukkan di persidangan, dan media kemudian melaporkan adanya kegagalan sistemik yang dibuat oleh CBA." kata Ramsay.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini