ABC

China tambah investasi teknologi ramah lingkungan

China akan menyalurkan lebih banyak dana investasi untuk teknologi ramah lingkungan yang dapat menghemat energi dan menanggulangi masalah polusi. 

Pemerintah China mengumumkan sejumlah rencana menjadikan perlindungan lingkungan sebagai "industri pilar" untuk menuju ekonomi yang lebih ramah lingkungan.

Menurut rencana tersebut, pemerintah akan memberi dukungan pada investasi dalam bidang teknologi yang menghemat energi dan membantu menanggulangi polusi. 

Kabinet pemerintahan China berjanji memastikan industri perlindungan lingkungan hidup tumbuh sebanyak 15 persen per tahun yang menghasilkan $810 milyar pada 2015.

Li Yan, Kepala Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace East Asia, kepada ABC mengatakan kebijakan mendukung industri-industri perlindungan lingkungan berbeda dengan kebijakan-kebijakan sebelumnya, seperti yang menyangkut industri panel surya.

"Kebijakan-kebijakan lalu itu sebenarnya tentang pertumbuhan GDP untuk menciptakan kesempatan industri baru, dan menghasilkan lebih banyak uang," ucap Li Yan. "Kebijakan baru ini untuk menanggulangi persoalan lingkungan hidup, dan menghemat energi, dan menggunakan energi secara bijaksana." 

Terdapat sembilan kategori yang akan diprioritaskan di antaranya tekonologi pencegahan polusi udara, teknologi untuk memonitor partikel PM2.5 yang dapat hinggap di paru-paru, serta teknologi untuk mengurangi sulfur dioksida dan polutan-polutan lain dalam emisi. 

Namun, menurut Yan, polusi akan tetap menjadi masalah di China bila tidak ada disinsentif.

Masalah lingkungan hidup telah memicu keresahan sosial di China. Bulan Maret lalu, ribuan bangkai babi ditemukan di sebuah sungai yang menjadi sumber air Kota Shanghai.

Menurut Yan, kesuksesan China menanggulangi polusi dan mengurangi emisi karbon tergantung pada paradigma tentang pertumbuhan yang akan digunakan oleh negara tersebut di masa depan. "Tugas terbesar China adalah mengganti paradigma pertumbuhannya," jelasnya.