ABC

China Larang Pertunjukan Penari Telanjang di Acara Pemakaman

Pihak berwenang di China menindak praktik yang mempekerjakan penari telanjang sebagai hiburan pemakaman, sebuah teknik yang digunakan beberapa keluarga pedesaan untuk meningkatkan jumlah tamu dalam acara perpisahan untuk seseorang yang dicintai.

Akhir bulan lalu, Kementerian Kebudayaan negara tersebut mengatakan bahwa pihaknya akan menargetkan “penari telanjang” dan pertunjukan “cabul, pornografi dan vulgar lainnya” di acara pemakaman dan pertemuan lainnya di provinsi Henan, Anhui, Jiangsu dan Hebei.

Menurut surat kabar Global Times yang dikelola pemerintah, otoritas setempat telah mendesak para saksi untuk menghubungi nomor khusus untuk melaporkan pertunjukan apapun, dengan hadiah yang ditawarkan bagi para informan.

“Massa banyak didorong untuk mencapai klimaks, tertawa terbahak-bahak, bersiul, bertepuk tangan dan mengutuk,” kata media pemerintah itu.

“Saat para penampil melenggang ke penonton untuk menggoyang-goyangkan payudara mereka dan menggosok selangkangan para pria, sebuah peringatan untuk ‘tidak mengambil foto’ kadang-kadang terdengar.”

The Global Times melaporkan, menyuguhkan hiburan untuk pemakaman adalah praktik yang sudah berlangsung lama di pedesaan China, mengingat memastikan banyaknya jumlah pelayat yang menghadiri upacara tersebut adalah cara untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang yang meninggal.

“Rumah tangga pedesaan di China lebih cenderung untuk memamerkan pendapatan pas-pasan mereka dengan menggunakan beberapa kali pendapatan tahunan mereka untuk aktor, penyanyi, komedian, dan – yang paling baru, penari telanjang – untuk menghibur orang-orang yang berduka dan menghibur para pelayat,” tulis media pemerintah itu.

Para penari telanjang juga kadang dipekerjakan untuk pernikahan dan acara di kuil.

Wajah orang yang meninggal dan pesan duka cita ditampilkan di layar belakang penampil.
Wajah orang yang meninggal dan pesan duka cita ditampilkan di layar belakang penampil.

Weibo, file

Penyembahan kesuburan?

Seorang pakar yang dikutip di surat kabar itu mengatakan, praktik mempekerjakan penari eksotis tersebut sebagian disebabkan oleh tradisi “penyembahan kesuburan”, karena unsur erotis di pemakaman “menyampaikan keinginan almarhum untuk diberkati dengan banyak anak”.

“Menurut interpretasi antropologi budaya, ritual itu berasal dari pemujaan reproduksi,” kata pakar media lainnya.

Ini juga bukan kali pertama China mencoba membasmi praktik tersebut.

Pada tahun 2015, dua desa di provinsi Hebei dan Jiangsu menjadi berita utama dengan foto-foto penari telanjang di pemakaman yang mengundang “orang-orang yang berduka” untuk tampil di atas panggung dan menanggalkan pakaian mereka tersebar luas, di mana para manula dan anak-anak terlihat berdiri di dekatnya dengan penuh perhatian.

Kementerian Kebudayaan China juga merilis sebuah pernyataan serupa mengenai laporan ini pada tahun 2015 yang menjelaskan bahwa mempekerjakan penari telanjang di pemakaman sebagai tindakan yang “tidak beradab”, lapor kantor berita Xinhua pada saat itu.

BBC juga melaporkan adanya tindakan serupa di provinsi Jiangsu pada tahun 2006, yang menyebabkan lima pemimpin kelompok penari telanjang ditahan oleh pihak berwenang.

Terjemahan dari bahasa China oleh Peter Pei, Newsroom Asia Pasifik.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.