Cerita Kabayan Diangkat ke Panggung Musikal di Melbourne
Komunitas warga Sunda di Melbourne, Australia, berencana mementaskan cerita rakyat Kabayan ke atas panggung musikal. Hal ini dilakukan sebagai upaya memperkenalkan budaya lain dari Indonesia.
Komunitas warga Sunda di Melbourne yang tergabung dalam Paguyuban Pasundan, atau PANDAN, ingin agar budaya Indonesia yang ditampilkan di Melbourne dan Australia, tidak hanya yang itu-itu saja.
Lewat drama musikal yang mengangkat tokoh sunda, Kabayan, PANDAN ingin menggabungkan sejumlah kesenian asal Jawa Barat.
Komunitas Sunda di Melbourne sudah memiliki beberapa kelompok kesenian seperti rampak kendang, beberapa tarian, dan pencak silat. Tapi baru kali ini akan ditampilkan berbarengan di atas panggung.
"Banyak kelompok-kelompok kesenian asal Sunda yang sudah tampil dimana-mana di Melbourne. Misalnya rampak kendang, ada pula Sanggar Lestari yang sudah beberapa kali menampilkan tarian khas Jawa Barat," ujar Fahd Pahdepie, sutradara sekaligus penulis naskah drama musikal Kabayan.
"Jadi idenya adalah menggabungkan unsur-unsur ini ke dalam sebuah drama musikal," tambahnya kepada Erwin Renaldi dari ABC International.
Selain kelompok Rempak Kendang dan Sanggar Tari Lestari, grup orkestra Jawi Waton Muni akan ikut mengiringi drama musikal Kabayan tersebut.
Menurut Fahd, sosok Kabayan sendiri dipilih karena sebagaii tokoh kultur pop dari Sunda yang terkenal.
"Di setiap kultur pasti ada tokoh yang dianggap 'bodoh', tetapi tokoh ini justru punya kecerdasan dan kepintaran tersendiri," jelas Fahd yang juga mahasiswa pasca sarjana di Monash University jurusan Hubungan Internasional.
"Kabayan mewakiliki banyak aspek kesundaan, Sunda itu religius, tetapi juga masih banyak yang percaya mistis, jago silat, jago bercanda."
Drama musikal Kabayan ini rencananya akan dipertunjukkan dalam bahasa Indonesia. Tetapi Fahd mengatakan beberapa ungkapan akan tetap disampaikan dalam bahasa Sunda.
"Target dari musikal ini memang sebagai hiburan bagi komunitas Indonesia sendiri, selain juga warga lokal Australia yang sudah belajar bahasa Indonesia. Panggung yang akan digunakan adalah sebuah teater komunitas dengan kapasitas hanya 150 orang, 30 orang dialokasikan bagi warga Australia dari kampus-kampus, para peneliti Indonesia, dan para 'indonesianists," tambah Fahd.
Drama musikal Kabayan persembahan komunitas warga Sunda di Melbourne ini akan dipertunjukkan pada tanggal 29 November di Claton Community Theatre.
Pementasan drama musikal Kabayan ini pun merupakan bagian dari peringatan ulang tahun Paguyuban Pasundan di Melbourne yang ke-8.