ABC

Cara Perusahaan Indonesia Jalankan Peternakan Sapi di Australia

Pada bulan Oktober tahun lalu, perusahaan asal Indonesia, Santori, membeli peternakan Inverway dan Riveren di distrik Victoria River, Wilayah Utara Australia. Pemilik lama peternakan itu, yang masih dilibatkan sebagai pengelola, mengaku tingkat akuntabilitas kini lebih diperhatikan.

Kedua peternakan itu didirikan oleh keluarga Underwood di dasawarsa 1950-an. Keluarga ini ternyata masih mempunyai kaitan dengan kedua peternakan tersebut, dengan Michael dan Georgia Underwood menjadi managernya.

Lalu bagaimana pasangan ini beradaptasi dari menjalankan bisnis keluarga dan sekarang mengoperasikan bisnis milik perusahaan asing?

Berbicara dalam suatu konferensi di Katherine baru-baru ini, Georgia Underwood mengatakan, kehidupan di peternakan itu tidak banyak berubah sejak perusahaan Santori mengambil-alih kepemilikan.

"Perubahan terbesar terhadap managemen adalah kami sekarang tidak lagi mengebiri sapi jantan muda," katanya. "Semua akan dikirim dengan kapal tahun depan."

Georgia Underwood mengatakan, mungkin salah satu perbedaan paling menyolok adalah tingkat akuntabilitas yang diharuskan dalam bisnis.

"Kalau kita menjalankan peternakan keluarga, kita tahu pasti tentang bisnis itu setiap saat, jadi tidak perlu ditulis," kata Georgia.

"Tapi sekarang kantor pusatnya di Indonesia, jadi segala sesuatu harus bisa dilacak dan mereka harus tahu jelas apa yang terjadi di peternakan ini."

"Ada banyak email yang masuk, kira-kira 1000 sehari, karena saya memegang dua jabatan di perusahaan ini," jelasnya lagi. "Setiap hari saya berurusan dengan banyak orang."

Ia mengatakan, terkadang sampai kewalahan karena ia juga masih mengurusi berbagai urusan di peternakan. "Ketika saya kembali saya menemukan 100 email yang perlu dijawab segera," katanya.

Perubahan kepemilikan juga membuka kesempatan baru. Santori sudah melakukan investasi di infrastruktur baru di peternakan.

Georgia Underwood mengatakan, prioritas pertama adalah memperluas jaringan air di kedua peternakan itu.

Investasi asing di sektor perternakan Australia sudah lama menjadi topik yang hangat diperdebatkan, tapi Georgia Underwood mengatakan, industri daging sapi mendukung konsep peternakan yang dimiliki oleh Indonesia.

"Komunitas peternakan Wilayah Utara sangat mendukung keluarga kami, dan mendukung Santori juga, karena banyak dari mereka yang memasok daging sapi ke Santori," ungkapnya.

"Terdapat pengertian di dalam komunitas bahwa ada banyak model yang berbeda untuk memungkinkan kita menjadi industri yang hidup dan berkembang."