ABC

Cara Mendapatkan Manfaat Maksimal Vitamin C dari Sayur dan Buah

Bagaimana Anda memasak sayur-sayuran? Jika selama ini Anda memasaknya hingga halus dan lembek, mungkin kini sebaiknya mengubah cara memasak tersebut demi kesehatan Anda.

Sebuah penelitian di Sydney menemukan munculnya kembali penyakit kudisan, penyakit yang disebabkan oleh rendahnya asupan Vitamin C.

Ketika Professor Jenny Gunton memeriksa pola makan para penderita kudisan tersebut, ditemukan bahwa sebagian besar di antara mereka sebenarnya makan banyak sayur. Namun cara memasaknya yang kurang tepat.

Panas dan air, musuh Vitamin C

Pakar diet Maree Taylor menjelaskan bahwa Vitamin C merupakan vitamin yang larut di air dan bisa terpengaruh oleh panas.

“Sayangnya panas cenderung mengurangi kandungan Vitamin C dari sayuran atau buah,” jelasnya.

"Semakin kurang terkena panas dan air, semakin bagus sayuran itu," katanya.

Taylor mengatakan cara terburuk memasak sayur-sayuran jika ingin mendapatkan manfaat Vitamin C-nya adalah dengan merebusnya hingga mendidih.

Dia menjelaskan, cara memasak yang cepat seperti menumis atau mengukus akan menjaga kandungan Vitamin C dan nutrisi penting lainnya yang terkandung dalam sayuran.

“Semakin sedikit memasaknya semakin baik … salasa merupakan cara yang baik,” ujarnya.

"Jika mulai kehilangan kerenyahannya dan mulai seperti bubur, seperti sesuatu yang bisa dilembekkan dengan garpu, mungkin itu sudah terlalu matang," jelasnya.

“Seharusnya (sayuran) tetap bisa digigit,” katanya.

Aneka buah dan sayur

Taylor menambahkan bahwa said dampak kekurangan vitamin seperti kudisan mungkin semakin biasa terjadi.

“Saya menduga masalah ini lebih menyebar luas daripada yang kita sadari,” katanya.

Orang yang mengalami masalah pencernaan atau kesulitan mencerna makanan keras berisiko kudisan dan penyakit akibat kekurangan vitamin lainnya. Begitu juga dengan orang yang membatasi makan karena mengikuti diet tertentu.

Taylor mengatakan diet popular seringkali membingungkan, terutama mengenai apa yang bisa dan yang tidak bisa dimakan.

“Sebenarnya (diet seperti itu) dipromosikan oleh mereka yang tidak memiliki bukti-bukti yang cukup atau kredensial yang baik,” katanya.

“Diet itu tidak cukup beragam kandungannya dan salah satu isu7nya adalah membuat orang takut makan buah,” kata Taylor lagi.

"Aneka sayur dan buah sangat penting bagi kesehatan dan bukan cuma urusan Vitamin C. Orang lupa bahwa ada manfaat lain dari buah dan sayur," ujarnya.

Taylor menyarankan orang mencari informasi nutrisi dari bukti-bukti penelitian termasuk dari website seerti Eat For Health, daripada hanya mengikuti budaya popular dari para promotor diet.

Diterbitkan Pukul 15:00 AEST 1 Desember 2016 oleh Farid M. Ibrahim.