ABC

Canberra terlalu sepi bagi pelajar China

Sebagian besar pelajar China tidak memilih untuk studi di Canberra, dan mereka yang memilih Canberra menyatakan ibukota Australia itu terlalu sepi.

Demikian dikatakan  Ketua Menteri ACT (Australian Capital Territory), Katy Gallagher. Ia berada di China bersama Wakil Rektor University of Canberra, Stephen Parker, dan Wakil Rektor Australian National University, Ian Young, untuk mempromosikan Canberra sebagai tujuan pendidikan tinggi dan bisnis.

Mereka mengunjungi universitas-universitas besar di Shanghai dan Beijing.

Gallagher mengatakan, dalam kunjungan itu ia mendapati bahwa sebagian besar pelajar China ingin pergi ke Sydney atau Melbourne, bukan Canberra, untuk belajar di Australia.

"Kita perlu mencari jalan bagaimana mengubahnya menjadi suatu kekuatan. Canberra dipandang di China sebagai tujuan pendidikan yang berkualitas di kalangan mereka yang tahu, tapi kebanyakan orang tidak tahu tentang Canberra," katanya.

Kesempatan baru

Sebelumnya minggu ini, Gallagher meninjau salah satu sarana riset dan pengembangan Huawei di Shanghai.

Ia mengatakan, perusahaan raksasa komunikasi itu ingin memperluas hubungan dengan komunitas ACT.

"Mereka setuju untuk memberi kesempatan kepada dua mahasiswa ACT setiap tahun untuk pergi kesana dan magang atau mendapat pengalaman kerja di pusat riset dan pembangunan dan inovasi mereka," katanya. "Selain itu empat akademisi diberi kesempatan untuk pergi kesana dan melihat kegiatan Huawei di Shanghai dan Beijing."