ABC

Butir Kayu Australia, Sumber Energi Terbarukan bagi Pembangkit Listrik Asia

Tempat pemotongan kayu di negara bagian Queensland tengah membantu untuk memasok permintaan akan sumber energi terbarukan yang meningkat, bagi pembangkit tenaga listrik di Asia.

Akhir tahun lalu, perusahaan ‘Altus Renewables’ asal Brisbane mengolah sejumlah tanaman senilai 25 juta dolar di pengolahan kayu ‘Hyne’, dekat Maryborough, untuk memadatkan serbuk kayu dan serutan menjadi butir kayu kecil yang digunakan sebagai bahan bakar pembantu di pembangkit listrik Korea Selatan dan Jepang.

Pengiriman 25.000 ton pertama butir kayu itu telah meninggalkan Pelabuhan Bundaberg, Queensland, menuju Korea Selatan, 26 September lalu. Hal ini sekaligus menandai adanya peluang baru bagi industri kayu Australia yang tengah lesu.

Butir kayu digunakan sebagai bahan bakar pembantu dari pembangkit listrik tenaga batubara di seluruh dunia. (Foto: News Online)

Di Eropa, butir kayu telah digunakan secara luas untuk menghasilkan energi yang terbarukan.

Direktur Utama ‘Altus Renewables’, Ian Sandeman, mengatakan, di beberapa negara, permintaan akan butir kayu tengah meningkat dan kemungkinan segera melampaui suplai.

“Di Korea dan Jepang, pergerakannya sedikit lebih lambat dibanding pasar Eropa, namun sudah ada ketertarikan yang kuat. Dan sejumlah prediksi menyatakan bahwa permintaan akan jauh melampaui suplai dalam dua tahun mendatang,” jelasnya.

Di dalam Queensland sendiri, fasilitas baru tersebut telah menciptakan 16 pekerjaan baru, dan para pemilik pengolahan kayu berharap untuk segera dapat menggunakan limbah dari tenpat pengolahan lain di negara bagian itu, untuk memenuhi permintaan.

Roger Fallon mengomandani tempat pemotongan kayu Brooweena selama 16 tahun sebelum akhirnya ditutup setelah 94 tahun beroperasi. Tempat Roger tersebut ditutup setelah sang pemilik menyatakan mereka tak sanggup memperbarui sistem keamanan.

Roger mengatakan, ekspor butir kayu memberi tempat pemotongan kayu lokal sebuah pasar ekstra, tapi bisa juga berarti adanya biaya tambahan.

“Biaya satu-satunya yang muncul adalah transportasi dari tempat pemotongan kayu ke lokasi di mana mereka harus diproses,” ujarnya.