ABC

Budaya Aborijin Warnai Kemeriahan Acara Malam Tahun Baru Di Sydney

Kebudayaan masyarakat pribumi Australia akan memainkan peran yang lebih menonjol pada perayaan Malam Tahun Baru di Sydney malam ini, saat dunia bersiap untuk Tahun Internasional Bahasa Adat.

UNESCO telah mendeklarasikan 2019 sebagai tahun untuk merayakan dan melindungi bahasa bangsa-bangsa pribumi di seluruh dunia.

Joel Davison, yang akan tampil di Sydney malam ini, telah mempelajari dan mengajarkan bahasa nenek moyangnya, dan percaya bahwa dalam kurun waktu 12 bulan ke depan harus digunakan sebagai kesempatan untuk membuka jalan baru bagi bahasa-bahasa pribumi di Australia.

“Saya akan berlari dengan kecepatan penuh untuk meningkatkan kesadaran dan merevitalisasi bahasa saya sebanyak mungkin, dan benar-benar melakukan sebanyak yang saya bisa saat antusiasme [melestarikan bahasa pribumi] akan berada di puncaknya tahun depan,” katanya kepada AM.

Joel Davison berasal dari masyarakat pribumi Aborijin di negara Gadigal, yang meliputi kawasan pusat kota (CBD) Sydney, dan negara Dunghutti, yang dekat dengan pantai utara-utara New South Wales.

Dia tidak pernah memiliki kesempatan sebagai seorang anak untuk belajar bahasa nenek moyangnya, karena hanya ada sedikit orang yang bisa berbicara bahasa mereka.

Tetapi baru-baru ini ia mendedikasikan waktu luangnya untuk mempelajarinya, terutama dengan mendengarkan rekaman lama.

“Selama beberapa tahun terakhir saya terlibat dalam revitalisasi bahasa untuk bahasa masyarakat pribumi Aborijin saya,” katanya.

“Bahasa ini telah hilang bagi keluarga saya untuk sebagian besar, jadi ini merupakan tonggak yang luar biasa untuk dapat berbagi bahasa kepada audiens yang begitu besar.”

Joel Davison akan ambil bagian dalam upacara Penghormatan Arwah Leluhur malam ini.

Eric Avery
Eric Avery memadukan musik barat dengan nyanyoan dalam bahasa Aborijin Ngiyampaa.

Tawfik Elgazzar

Dia akan melakukan upacara penyambutan dalam bahasa Gadigal, sementara musisi Eric Avery akan memainkan biola dan bernyanyi dalam bahasanya sendiri, diiringi tarian dari Dharpaloco Sister dan Guppie Yunupingu.

Nenek moyang Eric Avery berasal dari empat kelompok Pribumi yang berbeda di New South Wales – Ngiyampaa, Yuin, Bandjalang dan Gumbaynggir.

Dia terlatih secara klasik, tetapi menggabungkan musik Barat dengan nyanyian dalam bahasa Ngiyampaa.

Seperti Joel Davison, ia juga harus berusaha mempelajari bahasa pribumi saat dewasa.

Salah satu alatnya yang paling efektif adalah rekaman yang diambil dari kakek buyutnya yang berbicara Ngiyampaa pada tahun 1970.

Gelombang baru kesadaran budaya

Eric Avery dan Joel Davison sama-sama mengatakan bahwa mereka belum fasih berbicara dalam bahasa Aborijin mereka untuk mengadakan percakapan penuh, tetapi mereka berdua percaya bahwa akan tiba saatnya ketika bahasa Pribumi akan kembali dan lebih banyak orang akan dapat berkomunikasi dengan bebas dengan menggunakan bahasa tersebut.

“Saya pikir ada cukup banyak orang [siap belajar] dan setiap suku benar-benar dapat berbicara bahasa itu lagi suatu hari,” kata Eric.

Aktor dan penari tradisional Dharpaloco Yunupingu mengatakan pertunjukan malam ini adalah kesempatan untuk terus mempromosikan budaya Pribumi kepada khalayak yang lebih luas.

Dubs Yunipingu
Keluarga Dharpaloco Yunupingu dari garis keluarga ayahnya sebagian besar masih berbicara dalam bahasa Aborijin mereka.

Supplied: Sydney Festival

Dia dan saudara perempuannya akan menampilkan tarian yang menangkap tema air dan hujan – dua elemen penting dalam upacara penghormatan arwah leluhur malam ini.

Pengalaman bahasanya sedikit berbeda dengan Avery dan Davison, karena keluarga ayahnya, dari klan Gumatj di tanah Arnhem, kebanyakan masih berbicara dalam bahasa asli mereka.

Ibunya berasal dari negara Durag di Sydney Barat, dan dia sudah bisa belajar kata-kata dari bahasa itu melalui nyanyian dan tarian.

Sutradara kreatif Malam Tahun Baru Sydney Rhoda Roberts mengatakan bahwa orang-orang muda Pribumi seperti Avery, Joel Davison, Yunupingu Sisters sedang menggerakkan gelombang baru kesadaran dan kebangkitan budaya.

Dia mengatakan Upacara Penghormatan Arwah Leluhur malam ini akan sedikit berbeda dari acara serupa (Welcome to Country) yang lebih akrab.

Rhoda Roberts
Rhoda Roberts adalah direktur kreatif dari upacara penghormatan arwah leluhur.

Supplied

Jakelin Troy dari University of Sydney, yang penelitiannya telah menghasilkan kebangkitan dalam Bahasa Sydney, juga dikenal sebagai Gadigal, mengatakan: “Semua bahasa dapat dibangunkan lagi – tetapi itu membutuhkan banyak upaya.”

“Dengan cara tradisional, kami tidak berdiri di sana dengan mic dan memanggil orang,” katanya.

“Kami sebenarnya bernyanyi dengan menggunakan bahasa mereka, dan kami ‘memanggil negara’.

“Dan ketika kamu tiba di batas tanah seseorang, kamu berbincang dalam bahasa negara itu.

“Jadi kita mencoba menggabungkan cara lama itu dengan yang baru, dan memberikan sedikit lebih dalam mengapa kita menyanyikan negaraitu dan kita perlu menarikan tarian negara itu dan memanggilnya, jadi kita menghormatinya.”

Pertunjukan The Calling Country akan dimulai pada pukul 21.08, dan mencakup serangkaian proyeksi animasi ke tiang Sydney Harbour Bridge.

Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.

Ikuti berita-berita lainnya dari ABC Indonesia.