ABC

Buah Khas China Mulai Ditanam di Australia

Universitas Queensland, Australia, segera mengujicoba penanaman buah khas China, red bayberry, untuk pertama kalinya secara komersial di luar Asia. Para peneliti telah 15 tahun berusaha mengembangkan red bayberry tersebut di Australia.

Buah tersebut sudah berabad-abad ditanam di China dan kini dicari karena rasanya yang manis dan manfaatnya bagi kesehatan karena tingkat antioksidan yang tinggi.

"Red bayberry mempunyai biji di dalamnya dan besarnya seperti buah lychee," kata Profesor Daryl Joyce, dari Fakultas Pertanian dan Ilmu Pangan, Universitas Queensland.

Dukungan dari industri belakangan ini memungkinkan tim periset meminta bantuan sejumlah petani yang mengawasi tanaman percobaaan di pesisir timur Australia.

"Tanaman percobaan itu – sebagian besar baru sekitar dua tahun dan baru mulai menghasilkan buah," kata periset Dr Melinda Perkins.

Para petani turut berpartisipasi dengan mengirim sampel buah untuk dites di laboratorium.

Tim ilmuwan kemudian menganalisa ukurannya, warnanya dan manisnya buah tersebut untuk menentukan kondisi apa yang memungkinkan pohon red bayberry menghasilkan produk terbaik.

Rata-rata, satu pohon menghasilkan sekitar 30 kilogram buah.

Tantangan bagi tim periset adalah bagaimana membuat pohon red bayberry menghasilkan buah dengan cepat supaya menguntungkan secara komersial.

Profesor Daryl Joyce mengatakan, ini adalah usaha signifikan pertama untuk memproduksi red bayberry secara komersial di luar China.

Ia berpendapat, red bayberry juga berpotensi menguntungkan bagi petani Australia.

Tapi paling tidak masih beberapa tahun lagi sebelum red bayberry dapat tersedia di supermarket  Australia.

"Mungkin tiga sampai lima tahun lagi ada pasokan terbatas buah tersebut di kota-kota besar," kata Professor Joyce.