British Museum Dituntut Kembalikan Perisai Leluhur Aborijin Gweagal
Seorang keturunan pejuang Aborigin yang ditembak anggota kru Kapten Cook menuntut pihak Museum Inggris untuk mengembalikan perisai yang dipercayai milik masyarakatnya.
Rodney Kelly merupakan keturunan dari pejuang masyarakat Gweagal, Cooman, yang ditembak di bagian kakinya pada tahun 1770 ketika Kapal HMS Endeavour tiba di Botany Bay.
Perisai dan beberapa buah tombak diambil dan sekarang dipamerkan di British Museum, London, Inggris.
Kelly pergi ke London untuk meminta perisai tersebut dikembalikan ke masyarakat Gweagal. Dia mengatakan British Museum tidak memiliki kekuatan hukum untuk mengklaim perisai tersebut.
“Saya meyakini perisai itu tidak pernah menjadi milik mereka, mereka tidak memiliki kekuatan hukum atas benda tersebut,” katanya.
Penyelidikan lebih dekat mengenai perisai itu menunjukan adanya lubang kecil di perisai tersebut yang diduga berasal dari senapan yang ditembakkan oleh anggota awak Kapten Cook.
“Lubang itu disebabkan oleh tembakan; secara hukum perisai itu milik keturunan dari orang yang memegangnya, dan orang-orang yang berada di sana hari itu … orang-orang dari Botany Bay, orang-orang gweagal,” kata Kelly.
‘Museum tidak memulangkan benda pusaka’
Meskipun telah mengakui perisai kulit adalah benda budaya yang penting bagi orang-orang gweagal, pihak British Museum tidak berencana mengembalikannya.
Lissant Bolton dari Departemen Museum Oceania mengatakan museum itu bersedia untuk meminjamkan perisai itu kembali ke Australia.
Tapi Kelly mengatakan Ia “jijik” dengan tawaran museum tersebut.
“Pada umumnya British Museum tidak bersedia mengembalikan benda-benda ini, tapi kami belum banyak melakukan percakapan,” kata Bolton.
“Saya memahami kalau ada banyak masalah kompleks terlibat dalam pemulangan benda ini ke masyarakat, kemana pastinya benda itu akan diserahkan, siapa yang memeliharanya, pihak mana dari komunitas yang akan mewakili dalam permintaan ini – hal-hal seperti ini amat penting.
“Amat penting untuk bekerjasama dengan komunitas, dan ini sesuatu yang kita coba dan lakukan.”
Namun komunitas pribumi merasa British Museum Inggris tidak mendengarkan mereka.
British Museum terus menolak memulangkan benda-benda peninggalan milik orang-orang yang membawanya dari Torres Strait Islander, dan benda itu meliputi peninggalan terbesar dari orang Aborigin dan Torres Strait Islander yang berada di luar Australia – artefak milik komunitas pribumi Australia yang dianggap dicuri.
Kelly mengatakan kurangnya kerjasama yang dilakukan museum Inggris adalah bentuk ketidaktulusan.
“Mereka mempertahankan benda itu bukan untuk tujuan bisa memamerkannya pada dunia, tapi mereka mempertahankannya agar tetap bisa memiliki kekuasaan yang lebih besar atas kami,” tambahnya.
Dia mengatakan dirinya tidak akan pernah menyerah memperjuangkan kembali perisai kulit milik leluhurnya sampai benda pusaka itu kembali ke Botany Bay.
Diterjemahkan pada pukul 19:05 WIB, 2/11/2016, oleh Iffah Nur Arifah. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.