ABC

Bosan Terhadap Pasangan? Lakukan Hal Menantang Bersama!

Masih ingat bagaimana perasaan anda terhadap pasangan di awal hubungan?

Perasaan berbunga-bunga, ‘deg-degan’, ‘ngos-ngosan’ dan keinginan menggebu untuk berhubungan seks dengan pujaan hati anda bisa jadi muncul dengan tiba-tiba.

Jika sekarang Anda memiliki hubungan yang sudah lama, sayangnya kemungkinan besar perasaan itu sudah berlalu. Tapi, terapis seks dan konsultan pasangan, Desiree Spierings, mengatakan Anda tidak sendirian.

“Fase ini tidak bisa bertahan lama, jika tidak, anda tak akan pernah bisa bekerja lagi. Anda terlalu terobsesi dengan orang itu dan itu harus berubah,” jelasnya.

Kebanyakan ketertarikan seksual yang terjadi di awal hubungan disebabkan sejumlah hormon termasuk dopamin, norepinefrin, phenylethylamine, estrogen dan testosteron.

Hormon yang sama muncul ketika kita sedang kecanduan, yang menjelaskan mengapa di awal hubungan semua yang Anda pikiran setiap saat adalah pasangan Anda, dan semua yang ingin anda lakukan adalah bersama dengan mereka “untuk memenuhi kebutuhan”.

"Dengan keakraban, dan semakin banyaknya waktu yang Anda habiskan satu sama lain, hormon ini cenderung menurun dan Anda mulai melihat siapa mereka [pasangan Anda] sebenarnya," terang Desiree.

“Lalu anda berpikir ‘oh perutnya sedikit buncit’ atau ‘ia memakai celana olahraga sepanjang waktu’,” tambahnya.

Menurut Desiree, Anda tak harus kehilangan libido terhadap pasangan. Ada cara untuk kembali menciptakan ketertarikan seksual yang intens.

Tahapan cinta

Menurut Desiree, ada tiga tahap yang berbeda untuk memahami daya tarik seksual:

• Gairah: emosi hanya sedikit terlibat pada tahap ini. Semuanya tentang gairah dan seks.

• Ketertarikan: seks masih sering terjadi, tapi muncul pula hubungan emosional yang intens. Pada fase ini Anda benar-benar mencintai seseorang itu, tak sabar untuk bertemu mereka, ingin bersama mereka sepanjang waktu, dan menghabiskan sebagian besar waktu itu untuk berhubungan seks.

• Cinta: ini adalah fase hubungan di mana Anda membentuk ikatan dengan seseorang berdasarkan persahabatan yang mendalam. Pasangan Anda lebih menyerupai pasangan hidup, dan mungkin Anda ingin berkeluarga dengannya.

“Anda bisa melewati semua tiga fase ini dari waktu ke waktu, tetapi seringkali di saat hubungan terus berlangsung, Anda tak memiliki gairah atau ketertarikan lagi, namun Anda masih memiliki cinta,” jelas Desiree.

Menurut terapis seks ini, tak ada yang salah dengan fase cinta dan jarangnya hubungan seks, selama Anda berdua bahagia.

"Awalnya pada fase tergila-gila, kedua pihak mungkin memiliki gairah yang tinggi. Tapi ketika fase itu menurun, mungkin ada perbedaan seberapa banyak seseorang ingin berhubungan seksual dibandingkan dengan pasangannya," terang Desiree.

Jika Anda atau pasangan Anda ingin melakukan seks lebih sering, Desiree mengatakan, diperlukan beberapa perubahan agar kembali menciptakan gairah di awal hubungan.

Sensasi tergila-gila mirip rasa takut

Ingatkah perasaan tergila-gila yang Anda alami di awal hubungan, ketika Anda ingin menghabiskan setiap momen bersama pasangan dengan berhubungan seks sebanyak-banyaknya? Perasaan ini disebabkan oleh hormon, yang Anda hasilkan di saat Anda mengalami rasa takut.

Interaksi antara daya tarik seksual dan respons rasa takut diteliti secara besar-besaran di Kanada pada tahun 1970 dalam studi ‘Capilano Bridge’, yang melibatkan dua kelompok pria, sebuah jembatan yang tidak stabil, jurang terjal, dan seorang mahasiswi psikologi yang terlihat menarik.

Kelompok pria pertama diminta untuk berjalan di atas sebuah jembatan yang aman di atas sungai pegangan tangan yang tinggi dan stabil. Kelompok kedua diminta untuk berjalan di sungai yang sama, tapi jembatan mereka goyah, memiliki pegangan tangan yang rendah dan celah yang besar di antara papan kayu.

Di sisi lain jembatan, masing-masing pria bertemu dengan seorang mahasiswi psikologi perempuan yang bertanya seputar studi imajiner. Ia memberi setiap pria nomor teleponnya dan mengatakan kepada mereka untuk meneleponnya, jika mereka membutuhkan informasi lebih lanjut.

Para peneliti menemukan bahwa para pria yang telah berjalan melintasi jembatan tidak stabil lebih mungkin untuk menelepon siswi itu dan memintanya berkencan, dibandingkan dengan orang-orang yang berjalan di atas jembatan stabil.

Penelitian serupa sering dilakukan dan hasil yang sama muncul: respon rasa takut memunculkan hormon yang mirip dengan hormon yang dilepaskan ketika kita tertarik secara seksual kepada seseorang.

Hasil itu tak berarti bahwa Anda harus mengancam pasangan Anda atau membuat mereka merasa tak aman untuk memunculkan ketertarikan seksual. Ini lebih soal menghabiskan waktu bersama-sama melakukan sesuatu yang baru, menarik, menyenangkan dan mungkin sedikit menakutkan untuk membantu Anda berdua menemukan kembali daya tarik seksual Anda terhadap satu sama lain.

Daftar kencan

Sebelum Anda mengajak pasangan Anda untuk melompat keluar dari pesawat atau meluncur dari atas tebing, Desiree mengatakan, Anda bisa mengatur ulang ketertarikan seksual Anda pasa pasangan tanpa ada yang terluka.

"Kita adalah makhluk yang hidup dengan kebiasaan sehingga ketika kita menyukai sesuatu, kita cenderung untuk tetap berpegang pada hal itu. Demikian pula untuk urusan tempat kencan cenderung kita pilih bersama pasangan. Seringkali kita pergi ke restoran yang sama, pergi ke taman yang sama, bioskop yang sama," terang Desiree Spierings.

“Ubahlah aktivitas ini dengan pergi berjalan-jalan ke daerah yang berbeda [atau] mencoba restoran baru. Hanya dengan melakukan sesuatu yang berbeda, [Anda] bisa menciptakan suasana ketertarikan terhadap pasangan Anda,” katanya.

Dalam terapi yang dilakukan Desiree, ia meminta kliennya untuk membuat daftar hal-hal yang ingin dilakukan. Setiap pasangan menuliskan 10 hal baru dan menarik yang tak pernah mereka lakukan sebelumnya dan yang dirasa menyenangkan bagi keduanya.

Untuk beberapa pasangan, daftar itu mungkin terdiri dari olahraga ekstrim seperti terjun payung. Bagi pasangan lainnya, menonton film horor atau mengunjungi taman bermain mungkin sesuatu yang baru. Tapi yang penting, hal itu tak harus memicu rasa takut. Sesuatu yang sederhana seperti piknik di malam hari atau pergi nonton konser musik bersama bisa menjadi hal baru yang menarik.

Desiree mendorong para pasangan untuk mengagendakan 20 kegiatan dan seminggu sekali setidaknya mencari aktivitas berbeda yang bisa dilakukan bersama-sama, untuk membuat hormon-hormon di awal hubungan kembali dan menciptakan ketertarikan seperti di masa-masa awal kencan.

"Ketertarikan dan hasrat yang besar menyatukan orang secara alami, tetapi setelah menjadi pasangan, ikatan cinta dan perasaan berbunga-bunga itu tak lagi menjadi penting. Anda bisa menciptakan perasaan itu lagi, tapi membutuhkan usaha," jelas Desiree.

“Seringkali orang mengatakan ‘ibaratnya kami telah melalui situasi panas ke hangat lalu menjadi dingin’, tapi tak ada alasan Anda tak bisa kembali ke situasi panas lagi,” tambahnya.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.