ABC

Bos ASIO Australia: Tidak Ada Hubungan Pengungsi dan Terorisme

Kepala Dinas Intelejen Australia ASIO, Duncan Lewis tetap bersikeras mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara pengungsi dan terorisme, dan mengatakan ‘kekerasan esktrim’ sebagian orang yang mengintepretasikan ajaran Islam menjadi sebab banyaknya serangan terorisme belakangan.

Pernyataan senada Lewis sebelumnya mengenai terorisme telah menimbulkan kemarahan di kalangan Partai One Nation dan juga menimbulkan keprihatinan di kalangan pemerintah.

Duncan Lewis sebelumnya mendapat kritikan dari One Nation setelah dia mengatakan kepada ketua partai tersebut Pauline Hanson bahwa program penerimaaan pengungsi bukanlah sumber terorisme di Australia.

Senator One Nation Malcolm Roberts kemudian menulis di Twitter “Bila ASIO tidak bisa melihat adanya hubungan antara pengungsi dan terorisme, kita berada dalam keadaan lebih berbahaya dari yang saya perkirakan sebelumnya.”

Masalah ini juga menjadi perbincangan di tubuh partai pemerintah, dalam pertemuan anggota partai hari Selasa dengan Jaksa Agung George Brandis meminta Lewis memberikan penjelasan kepada para anggota parlemen.

Hari Rabu (31/5/2017), Duncan Lewis mempertahankan pendapat yang sudah dikatakannya, bahwa puluhan ribu pengungsi yang tiba di Australia selama 10 tahun terakhir dan ‘hanya sedikit di antara mereka yang menjadi perhatian ASIO dan terlibat dalam rencana tindakan terorisme.”

Lewis mengakui bahwa tiga serangan teroris di Australia dalam beberapa tahun terakhir melibatkan pengungsi atau anak dari pengungsi.

Lewis mengatakan mereka menjadi radikal setelah membaca berbagai tulisan online ketika mereka masih muda di kamar tidur mereka “mendapatkan materi-materi yang brutal.”

Kepala ASIO ini mempertahankan program penerimaan pengungsi yang dilakukan Australia, dengan mengatakan pencegahan di perbatasan sudah ketat dan pengecekan berjalan bagus.

Mantan Perdana Menteri Australia Tony Abbott juga mengkritik dengan mengatakan Kepala ASIO ini sengaja tidak mau menjelaskan seluruh masalahnya, namun Lewis membantah kritikan tersebut.

“Saya di sini tidak berusaha untuk menjelek-jelekkan komunitas Islam. Saya di sini berusaha membuat masyarakat Australia aman, dan ASIO bekerja keras setiap hari dalam masalah tersebut.” katanya.

Namun dia mengatakan juga bahwa tidak mungkin untuk bisa mencegah terjadinya serangan, dan mengatakan sejak September 2014, ASIO sudah berhasil mencegah 12 serangan namun 4 serangan terjadi.

“Ini menunjukkan bahwa kami melakukan kerja yang baik dalam melakukan pengecekan, dan berhasil mencegah mereka yang hendak melakukan tindak terorisme namun tidak berarti akan terus begitu.”

Dari 12 rencana serangan terorisme yang berhasil dicegah, katanya, 11 direncanakan oleh anak-anak muda yang menjadi radikal karena terpengaruh ajaran Islam yang ekstrim, dan satu oleh ekstrimis sayap kanan yang tidak ada hubungannya dengan Islam.

Diterjemahkan pukul 15:50 AEST 31/5/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini