Blogger Fesyen Nicole Wong Kagumi Gaya Mode Australia

Nicole Wong adalah seorang penata gaya, pembuat konten dan blogger fesyen dari Singapura. Pendekatan khas yang unik dan berani dalam mode membuatnya menjadi komentator langganan untuk tren kecantikan dan peragaan busana internasional.

Karir Nicole dimulai dari dunia blogging, di mana ia mendokumentasikan semua pakaiannya sendiri sebagai seorang remaja, tapi kini, ia beredar ke seluruh dunia untuk muncul di acara-acara seperti Pekan Fesyen di Sydney. Ia mengatakan bahwa gaya sederhana dan minimalis dari perancang busana Australia memiliki pengaruh kuat pada kancah mode Singapura.

Saat masih kanak-kanak, apa mimpi anda?

“Saya dulunya selalu menjadi salah satu dari anak-anak yang tak pernah bisa mengatakan apa keinginannya. Saya bermimpi menjadi seorang dokter (meskipun saya tak bisa membayangkannya), pelukis, arsitek, serta banyak hal lainnya.

Saya rasa itu menjelaskan bagaimana saya akhirnya berada di posisi saya sekarang. Saya tak bisa menahan diri untuk hanya satu usaha atau profesi, jadi saya melakukan beberapa hal. “

Kapan dan bagaimana anda mulai menulis blog? Bisakah anda menjelaskan sepotong pakaian yang mengingatkan anda pada hari-hari awal sebagai penulis blog?

“Saya mulai menulis blog ketika saya masih remaja. Itu adalah buku harian yang saya simpan, yang perlahan-lahan berubah menjadi seperti sekarang ini. Tujuan akhir untuk blog saya adalah bahwa itu adalah tempat untuk berbagi apa yang saya sukai.

Sepotong pakaian yang mengingatkan saya pada hari-hari awal penulisan blog adalah jaket kulit. Ini selalu menjadi kebutuhan pokok lemari saya – bahkan sampai hari ini.”

Tren fesyen apa yang pernah anda ikuti dan merasa malu karenanya?

“Itu bukan tren karena saya cenderung untuk berpatokan pada gaya saya sendiri, bukan mengikuti tren.

Keputusan terburuk yang pernah saya buat adalah potongan rambut mullet (cepak di depan dan panjang di bagian samping dan belakang). Bagian terburuknya adalah saya punya potongan rambut itu di foto paspor saya. Ini banyak mengundang tawa dan olokan dari teman-teman saya!.”

Anda datang ke Australia untuk Pekan Fesyen di Sydney. Apa yang anda sukai dari Sydney?

“Saya menyukai fakta bahwa saya bisa merasakan kehidupan kota dalam satu momen dan kemudian pergi ke pantai dalam 20 menit. Saya suka bagaimana desainer Australia menganut gaya sederhana dan minim, yang akan melampaui musim dan tren.”

Di manakah letak kemiripan/perbedaan fesyen Australia dengan fesyen di negara lain? Apakah anda merasa fesyen Australia memengaruhi fesyen di negara lain?

“Tak ada yang menganut garis bersih dan palet warna kalem seperti desainer Australia. Karya mereka pada bentuk dan struktur begitu modern dan abadi.

Saya bisa melihat pengaruh ini memainkan peran besar di Singapura. Kami hidup di sebuah kota yang serba cepat, sehingga konsumen ingin pakaian yang mudah untuk dicocokkan baik untuk pakaian kantor dan akhir pekan.”

Apa harapan dan ramalan anda untuk desainer busana dari Asia?

“Desainer Asia menandai kemunculan mereka di tingkat internasional dan mengubah diri mereka menjadi nama industri. Saya berharap bahwa ini akan terus berlanjut karena kami memiliki begitu banyak desainer menakjubkan yang belum banyak diketahui dunia. Sudah saatnya bagi kami untuk bersinar.”

Bayangkan jika anda punya kesempatan untuk mengadakan pesta BBQ –dimanapun di Australia. Jika anda bisa mengundang 3 tamu Australia (masih hidup atau sudah meninggal) –siapa saja mereka? Dan apa menu makanannya? Di mana and ingin menggelarnya?

“[Blogger fesyen] Margaret Zhang, dan [perancang busana] Jenny Kee serta Dion Lee. Di Uluru, dengan menu kejutan dari seorang chef. “

Apa saran anda untuk diri anda yang berusia 15 tahun?

“Jangan menyerah atas hal-hal yang anda tak ketahui dan benar-benar yakini firasat Anda, karena itu tak pernah mengecewakan Anda.”

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterjemahkan: 17:14 WIB 23/08/2016 oleh Nurina Savitri.