Blogger Belle Gibson Didenda Karena Palsukan Kasus Kanker
Seorang penulis blog di Australia Belle Gibson telah dikenai denda $ 410 ribu (sekitar Rp 4,1 miliar) setelah mengaku bersalah menulis pengalaman bahwa dia menderita kanker dan disembuhkan lewat pengobatan alternatif.
Dalam persidangan sebelumnya di Melbourne, Gibson sudah dinyatakan bersalah memberikan pernyataan palsu dan melakukan tindak penipuan.
Karena Gibson yang sebelumya mengaku mengidap kanker otak, sebenarnya tidak mengidap penyakit tersebut.
Gibson mendapatkan keuntungan $ 420 ribu dari blog yang ditulis dan kemudian juga menulis buku dan app berjudul The Whole Pantry berdasarkan cerita kesembuhan tersebut.
Lembaga Konsumen Victoria (CAV) kemudian melakukan penyelidikan dan di bulan Juni 2016 mengajukan gugatan sipil terhadap Gibson dan perusahaannya Inkerman Road Nominees, yang sudah ditutup.
Di pengadilan diungkapkan bahwa Gibson membuat pernyataan palsu bahwa dia menyumbangkan sebagian besar keuntungannya perusahaannya kepada badan amal.
Bulan Maret lalu, Hakim Pengadilan Federal Debbie Mortimer memutuskan bahwa ‘hampir semua’ tuduhan CAV terhadap Gibson terbukti.
Oleh karena itu, Gibson dikenai lima denda terpisah sesuai dengan Hukum Perlindungan Konsumen Australia.
Denda itu meliputi
- $90 ribu karena tidak menyumbangkan keuntungan dari penjualan app The Whole Pantry seperti yang sudah diiklankan
- $50 ribu karena tidak menyumbangkan dana dari peluncuran app The Whole Pantry
- $30 ribu karena tidak menyumbangkan dana dari peringatan Mothers Day tahun 2014
- $90 ribu karena tidak menyumbangkan keuntungan lain dari perusahaan
- $150 ribu karena tidak menyumbangkan 100 persen dari penjualan app dalam satu minggu kepada keluarga Joshua Schwarz, seorang bocah yang menderita kanker otak yang tidak bisa dioperasi.
Hakim Mortimer mengggambarkan kegagalan menyumbangkan dana kepada keluarga Schwarz sebagai pelanggaran hukum yang paling serius.
Hakim mau denda itu disumbangkan
Hakim Mortimer mengatakan meski Gibson sudah menyebut secara terbuka akan memberikan sumbangan kepada badan amal. dia hanya memberikan sumbangan tiga kali dengan total $ 10.800.
Dia mengatakan bila Gibson bisa membayar denda yang dijatuhkan terhadapnya, maka akan baik sekali bila denda itu diberikan kepada mereka yang sebelumnya mendapat janji dari Gibson.
Bila itu terjadi, maka masih ada manfaatnya bagi mereka yang lemah dan organisasi yang mendukung mereka yang tidak secara langsung terkena dampak dari rangkaian peristiwa yang terjadi." kata Hakim Mortimer .
Hakim menolak permintaan CAV akan pengadilan memerintahkan Gibson memasang iklan satu halaman di surat kabar dengan mengatakan bahwa apa yang dilakukan Gibson terjadi di sosial media.
Bulan April, Gibson diperintahkan membayar biaya penuntutan sebesar $ 30 ribu, setelah dia dinyatakan bersalah.
Gibson tidak hadir di pengadilan hari Kamis (28/9/2017) ini, dan juga tidak hadir dalam sidang sebelumnya.
Hakim Mortimer mengecam ketidakhadiran Gibson di persidangan selama ini dan mengatakan bahwa dia ‘memilih untuk tidak bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.”
“Dia memutuskan untuk tidak menjelaskan perilakuinya. Dia memutuskan untuk tidak meminta maaf.” katanya.
“Ini tampaknya dia lebih mementingkan diri sendiri dibandingkan kepentingan orang lain.”
Dewan Kanker Victoria mengatakan denda itu mengirimkan pesan kepada mereka yang berusaha mencari korban mereka yang lemah, dengan membuat pernyataan tidak benar mengenai pengobatan kanker.
“Ada beberapa contoh besar mengenai penyedia yang menetapkan bayaran besar bagi pengobatan yang tidak terbukti dan bahkan berbahaya.” kata Direktur Eksekutif Kanker Victoria Todd Harper.
“Pesan kami adalah jangan percaya begitu saja dengan mereka yang menasehati kita untuk tidak memakan berbagai jenis makanan.”
“Cari pendapat dan informasi dari sumber terercaya dan hubungi dokter terlebih dahulu.” kata Harper.
Lihat artikelnya dalam bahasa Inggris di sini