Bill Gates: Tahun 2035 Hampir tak Ada Lagi Negara Miskin
Pendiri Microsoft Bill Gates menyatakan sekitar 20 tahun mendatang tepatnya di tahun 2035, hampir tidak ada lagi negara miskin di dunia.
Dalam surat tahunannya yang keenam, yang diterbitkan oleh Bill and Melinda Gates Foundation, Gates mengatakan, sudah terlihat tanda-tanda kemajuan yang jelas.
Ia menulis dalam surat itu, dunia kini lebih baik dari sebelumnya. Orang hidup lebih lama dan lebih sehat. Banyak negara penerima bantuan kini bisa berdiri sendiri.
Negara-negara yang dulunya dianggap miskin, seperti China, India, Brazil dan bahkan Botswana, kini mempunyai ekonomi yang berkembang, katanya.
Di Afrika secara luas, harapan hidup telah meningkat sejak 1960-an kendati HIV mewabah.
Semakin banyak anak pergi ke sekolah dan semakin sedikit orang yang kelaparan, dan dimana kondisi kesehatan membaik, angka kelahiran menurun, demikian dikemukakan dalam surat itu.
Meskipun China dan India dipandang sebagai yang paling menonjol dalam pertumbuhan saat ini, namun filantropis itu menyatakan, sekitar 70 persen negara akan mempunyai pendapatan per-orang lebih tinggi di tahun 2035 daripada China sekarang ini.
Sembilan dari 10 negara akan mempunyai tingkat pendapatan rata-rata di atas tingkat di India sekarang.
Tapi Bill dan Melinda Gates berpendapat, ada tiga mitos yang menghambat kemajuan; bahwa negara-negara miskin akan tetap miskin, bahwa bantuan luar negeri sia-sia dan bahwa menyelamatkan orang akan menyebabkan meluapnya populasi.
Ketiga mitos ini merongrong upaya pengentasan kemiskinan, menyelamatkan nyawa dan memperbaiki kondisi, kata Gates.
Menurut Gates, dengan menggunakan definisi miskin sekarang ini, sebelum 2035 hampir tidak ada lagi negara miskin di dunia.
Namun, kata Gates, kemiskinan akan tetap ada. Korea Utara adalah salah satu negara yang terhambat oleh perang dan politik.
Dikatakan, ketidakmerataan akan tetap ada di setiap kawasan. Meski persentasi orang sangat miskin sudah berkurang lebih dari separuh sejak 1990, namun 1 milyar orang masih hidup dalam kemiskinan yang ekstrim.