ABC

Berpindah Profesi Dari Apoteker Jadi Penjahit Sukses

Clare Sheng pernah mengatakan jika dirinya tidak mau terlibat dalam bisnis menjahit milik keluarganya.

Ia masih ingat setiap tugasnya bersama Rose Arcade yang selalu ramai, setiap selesai pulang sekolah. Biasanya ia membantu ibunya untuk mengantarkan pakaian-pakaian yang sudah dijahit ke beberapa ritel terbaik di Brisbane.

Tugas lainnya adalah mencuci piring yang kotor, menggosok sisa-sisa teh, kopi, mie dari cangkir dan mangkuk, di tempat cuci piring satu-satunya di toko ibunya.

Walikota Brisbane, Graham Quirk dan istrinya Anne, bersama Wai Ping Yu dan Clare Sheng.
Walikota Brisbane, Graham Quirk dan istrinya Anne, bersama Wai Ping Yu dan Clare Sheng.

Foto: Clare Sheng

Hampir 20 tahun kemudian, setelah ia berjanji tak mau lagi terlibat urusan menjahit, apoteker muda ini malah membawa perubahan pada bisnis milik ibunya.

Clare kini menjadi direktur The Fitting Room, sebuah bisnis menjahit independen terbesar di negara bagian Queensland.

Sejak bergabung bersama bisnis ibunya di tahun 2011, ia berhasil melipatgandakan pendapatan bisnisnya, mengubah namanya, pindah ke tempat baru, bahkan menjaring pelanggan dari tokoh ternama.

Tahun 2017 ini juga ia menyabet penghargaan atas pencapaian bisnisnya, semangat multikultur, dan kontribusinya pada industri fesyen.

“Setiap pakaian yang dibuat layaknya menyelesaikan masalah orang lain, dan memiliki solusi yang berbeda,” ujar Clare kepada ABC Radio Brisbane.

Ia mengaku jika ini bukanlah hal yang pernah ia bayangkan saat menyelesaikan studinya di University of Queensland.

“Sebagai seorang gadis China, semua orang bilang, ‘Belajarlah apotek, ini pekerjaan yang bagus dan stabil, bisa melahirkan anak dan kembali kerja, tak akan pernah kehilangan pekerjaan’.”

“Tapi setelah saya mulai bekerja [sebagai apoteker], ternyata saya tidak menikmatinya.”

“Hanya menjadi apoteker atau memiliki apotek. Tidak ada pilihan lain.”

Ia melanggar sumpahnya sendiri, untuk tidak terlibat bisnis menjahit, setelah karirnya di dunia farmasi menundanya memiliki keluarga.

Clare Sheng mendapat penghargaan lewat bisnis jahitnya dan kini sedang mencoba model bisnis baru.
Clare Sheng mendapat penghargaan lewat bisnis jahitnya dan kini sedang mencoba model bisnis baru.

ABC: Hailey Renault

Pernah melihat ibunya diperlakukan kasar

Clare mengatakan industri menjahit pakaian sekarang ini memiliki reputasi yang lebih baik dibandingkan saat ibunya tiba di Australia, tahun 1999.

Ibunya, Wei Ping Yu, dibesarkan di China pada era revolusi budaya dan pindah ke Australia bersama Clare yang saat itu masih berusia 11 tahun, demi mendapat kehidupan yang lebih baik.

Meskipun kemampuan bahasa Inggrisnya terbatas dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai seorang ibu tunggal, Wei memulai bisnis menjahit dengan membuka Brisbane City Clothing Alterations di tahun 2008.

“Banyak kesulitan di sekolah, di tempat umum, terutama di tempat kerja ibu saya… apalagi di industri menjahit yang dianggap cukup rendah di mata sosial.”

Di saat Clare mengaku kesulitan karena mendapat intimidasi di sekolahnya, ibunya menghadapi kesulitan juga di bisnisnya sendiri.

“Saya melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana orang-orang memperlakukan ibu saya dengan sangat buruk,” katanya.

Di saat Clare berperan lebih aktif dalam bisnis menjahit, ia menyadari betapa ibunya sangat memperhatikan hal-hal detil dan bagaimana ia berinteraksi dengan pelanggannya, yang menjadi hal penting untuk mengubah citra bisnisnya.

“Ia melakukan hal yang terbaik, tapi ia tidak menyadarinya karena pelanggannya selalu memperlakukannya dengan buruk.”

“Ia hanya bisa bilang, ‘Saya bisa melakukan ini lebih murah, lebih cepat’, yang membuatnya sedih disaat ia memberikan pelayanan dan kualitas terbaik.”

Clare akan meluncurkan buku panduan berbusana bagi para pria.
Clare akan meluncurkan buku panduan berbusana bagi para pria.

ABC: Hailey Renault

Model bisnis baru

Clare akan merilis sebuah buku di tahun 2018, tentang panduan bagi para pria dalam berbusana dan merawat jas.

Ia juga memberikan pelayanan kepada para pria di bulan Desember ini agar mereka dapat memperbaiki cara berpakaian dan etika bisnis.

Menurutnya ia terpaksa mencari pendapatan lain, karena penjualan ritel di industri fesyen sudah mulai menurun sejak tiga tahun lalu.

“Banyak pelanggan kami yang tutup, mereka menjual pakaian lebih sedikit, dan tentu ini mempengaruhi bisnis kami secara langsung,” katanya.

Ibunya sendiri sekarang sudah mundur dari pekerjaan sehari-hari sebagai penjahit dan sekarang menjadi seorang konsultan yang tinggal dekat putrinya.

Clare mengatakan masukan dari ibunya selalu ia terima.

“Saat saya takut mencoba sesuatu yang baru, ia akan berkata, ‘Saya memulai bisnis tanpa uang, tidak bisa bahasa Inggris, tidak punya pendidikan. Jika saya bisa melakukannya, kamu pun pasti bisa’,”

Disadur dari artikel aslinya dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca disini.