ABC

Berlibur Sambil Kerja di Australia? Baca Info Ini

Brian Maliangkay, pemuda 21 tahun asal Manado berbagi pengalaman soal berlibur sambil bekerja di Australia. Ia pun menjelaskan bagaimana mengelola keuangan dari hasil keringatnya sendiri.

Australia dikenal sebagai salah satu negara dengan biaya hidup yang tinggi, bahkan pada tahun 2015 lalu ABC melaporkan jika kota Melbourne dan Sydney masuk ke dalam peringkat 10 besar kota termahal dunia, menurut indeks harga konsumen yang dikeluarkan Deutsche Bank.

Hal ini pun diakui oleh Brian Maliangkay, yang kini sedang berlibur di Australia sambil bekerja di sebuah restoran Indonesia di kawasan Pakenham, Victoria. Tentu menjadi hal yang tak mudah untuk dapat menganggarkan biaya liburan yang tak murah di Australia.

“Setelah lima bulan ini, di saat saya bisa bekerja dengan maksimal dengan waktu kerja yang baik, saya bisa membayar semua tagihan walaupun tinggal sedikit untuk menabung,” ujar Brian, pemegang visa Working and Holiday, saat ditemui Erwin Renaldi dari Australia Plus.

Tapi Brian berharap dari hasil kerjanya ini ia dapat memiliki sejumlah uang untuk bisa dibawa ke Indonesia.

Saya berharap uang yang dikumpulkan bisa menjadi modal membuka bisnis dan lewat pengalaman di Australia, saya bisa belajar mengelola bisnis,” kata lulusan sarjana bisnis tersebut.

Salah satu tugasnya adalah menghidangakan makanan ke pelanggan restoran, yang kebanyakan warga lokal Australia
Salah satu tugasnya adalah menghidangakan makanan ke pelanggan restoran, yang kebanyakan warga lokal Australia

Foto: Koleksi pribadi

Brian mengaku kalau pada tiga bulan pertamanya di Australia, ia telah menargetkan jumlah tabungannya setidaknya mencapai $2.000, atau sekitar Rp 20 juta.

“Itu pasti bisa [tercapai] karena kita disini dibayar dan diupah sama [nilainya] dengan siapa pun. Jika punya motivasi yang baik dan tahu cara mengaturnya Persiapkan diri dari jauh-jauh hari karena memang uang untuk holiday tidak sedikit,” jelas Brian yang mengaku pengalamannya berorganisasinya telah membuatnya memiliki kemampuan dalam perencanaan.

Bisa berlibur dan bekerja di luar negeri tentu menjadi dambaan banyak anak-anak muda. Tetapi Anda harus tahu tantangannya, tapi bukan berarti takut dan terus melihat peluang-peluang yang tersedia.

Brian saat berkunjung ke kota Sydney pada November 2016.
Brian saat berkunjung ke kota Sydney pada November 2016.

Foto: Koleksi pribadi

Menurut Brian yang terpenting adalah niat atau motivasinya, apakah karena ingin mengeksplorasi kemampuan diri sendiri, atau karena ingin lebih menjadi dewasa dan mandiri.

“Ada pula yang curhat pada saya, ‘aku sudah enggak kuat’, ‘aku ingin pulang… kangen rumah’, tapi bagi saya ini adalah pengalaman yang tidak bisa diulang. Karena kita sudah mengambil keputusan ini, kita sudah datang kesini, pengalaman ini hanya sekali seumur hidup,” katanya.

Brian mengatakan pentingnya bertanya sebanyak-banyaknya soal pekerjaan sebelum bekerja dimulai, soal jadwal, gaji, sehingga pada saatnya kita mulai bekerja dapat dengan mudah menikmatinya.

Tonton saat Australia Plus berbincang-bincang bersama Brian melalui link YouTube berikut ini.

Ingin tahu tips lain seputar working holiday visa, seperti dimana mencari info pekerjaan di Australia dan apa saja hak pekerja? Ikuti pengalaman Brian dan Eka lainnya di situs australiaplus.com/indonesian. Bergabung pula bersama komunitas kami di facebook.com/AustraliaPlusIndonesia