ABC

Berkeliling Australia Demi Pungut Sampah Plastik

Natalie Woods dan Daniel Smith bertekad menjalani kehidupan tanpa plastik, setelah berbulan-bulan memungut sampah laut yang terdampar di sepanjang garis pantai Australia.

Keduanya, yang juga pendiri dari gerakan ‘Clean Coast Collective’ ini, sekarang sedang dalam misi untuk menyebarkan informasi mengenai jumlah plastik yang digunakan secara sia-sia setiap harinya.

Tiga tahun lalu, pasangan tersebut bekerja untuk pemerintah di Canberra, menghabiskan akhir pekan mereka berselancar di berbagai pantai di selatan negara bagian New South Wales.

“Kami terus saja melihat begitu banyak sampah plastik di mana-mana, bahkan di pantai terpencil,” ungkap Daniel.

“Begitu kami menggali sedikit lebih dalam dan menemukan betapa buruknya masalah pencemaran plastik ini, kami seperti mendapat gigitan nyambuk, kita tak bisa mengabaikannya.”

“Rasa gatal itu semakin memburuk”.

"Yang tak bisa kita abaikan adalah bahwa itu bukanlah sampah yang ditinggalkan oleh pengunjung pantai, itu adalah sampah yang telah terdampar dari laut," tutur Daniel.

Menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal ‘Science’, hampir 12,7 juta ton sampah plastik dibuang ke laut setiap tahunnya.

Walau Australia tak termasuk dalam daftar 20 pencemar terburuk di dunia, warga Australia menghasilkan 13.888 ton sampah plastik per tahun. Sekitar seperempatnya berakhir di laut.

Mudah diabaikan

Natalie mengatakan, setelah mengetahui lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengurai plastik, memicu dirinya untuk melakukan gerakan ini.

“Plastik baru ada sekitar 50 tahun dan diperkirakan akan memakan waktu antara 500 sampai 1.000 tahun untuk terurai. Itu hanya perkiraan karena kami belum melihatnya,” jelasnya.

“Kami merasa semakin sulit untuk duduk di kantor dan mengabaikan masalah yang sangat buruk ini,” imbuhnya.

Pantai Chilli
Pantai Chilli di Cape York, Queensland, dipenuhi dengan sampah.

Supplied: Angus Kennedy

Pasangan tersebut kemudian melakukan perjalanan tujuh minggu keliling garis pantai Australia.

“Kami merasa seperti melakukan sesuatu yang benar-benar hebat dan membuat perbedaan, sampai kami mencapai Cape York,” kata Daniel.

Ia menuturkan, “kondisi di sana sangat terpencil tapi pantai-pantainya benar-benar hancur dengan sampah. Kami sangat bersedih saat melihat itu, saya sampai pada titik di mana hampir siap menyerah karena masalahnya terlalu besar.”

Pada tahun 2015, pasangan ini kembali dengan sekelompok relawan dari seluruh penjuru Australia.

“Kami ingin menunjukkan kepada orang-orang betapa besar masalah ini, dan kepada mereka yang belum sadar lingkungan,” kata Daniel.

“Benar-benar buruk keadaan di sana. Kami ingin menunjukkan betapa buruknya masalah ini dan menginspirasikan mereka untuk membuat perubahan di komunitas mereka sendiri soal buang sampah plastik,” ujarnya.

Para relawan tersebut memungut lebih dari 3,1 ton sampah laut dari garis pantai sepanjang 6 km di Pantai Chilli, Cape York, Queensland.

Kebiasaan murah dan instan

Baik Natalie dan Daniel sepakat bahwa misi bersih-bersih ini benar-benar mengubah pola pikir mereka terhadap produksi sampah sehari-hari.

“Setiap pembelian yang dilakukan, saya bayangkan memungutnya dari pantai,” ujar Daniel.

“Kami belum sepenuhnya bebas dari plastik, tapi benar-benar berusaha melakukan upaya kesadaran untuk tidak membeli apapun yang dikemas dalam plastik,” akunya.

Ia menambahkan, “Ini sedikit menyakitkan bagi teman-teman saya, tapi ketika Anda menyadari betapa buruknya masalah ini, Anda tak bisa mengabaikannya.”

“Kita mengonsumsi barang setiap harinya tanpa mengurangi jumlah sampah yang ada dalam kemasan,” tambah Natalie.

Pantai Chilli
Lebih dari 94.000 potong sampah tercatat di database sampah laut Australia di Pantai Chilli.

Supplied: Angus Kennedy

Ia menuturkan, “Terlalu mudah untuk keluar kantor dan membeli makan siang cepat saji di dalam wadah plastik, dengan peralatan makan plastik, minuman dalam botol plastik dan sedotan plastik semua dalam kantong plastik.”

"Kita menggunakan semua barang plastika maksimal setengah jam dan kemudian plastik tersebut akan ada di tempat pembuangan akhir atau di tempat lain begitu lama bahkan hingga kita meninggal,” jelas Natalie.

“Bahkan masih akan ada di sana setelah anak-anak anda juga meninggal,” imbuhnya.

Kini kedua pasangan tinggal di wilayah Byron Bay, New South Wales. Mereka mendorong pemilik kafe serta bisnis lokal agar bebas dari plastik.

“Semakin banyak bisnis mengadopsi penggunaan baja stainless yang bisa digunakan kembali. Mereka diperlakukan seperti alat makan dan dicuci di mesin pencuci piring. Ini adalah perubahan yang sederhana tapi menghemat ribuan plastik,” tutur Natalie.

Natalie mengatakan sejumlah organisasi memilih untuk mengambil tempat sampah di meja kerja karyawan, dan upaya ini akan menghemat kantong plastik.

“Ini juga memaksa individu untuk memikirkan berapa banyak sampah plastik yang mereka hasilkan karena mereka harus berdiri dari meja mereka untuk membuang sampah mereka.”

Gerakan ‘Clean Coast Collective’ merencanakan ekspedisi bersih-bersih lainnya pada bulan Agustus.

Pantai Chilli
Sejumlah relawan yang membersihkan sampah di Pantai Chilli, Queensland.

Supplied: Angus Kennedy

Ikuti gerakan War on Waste dari ABC, lewat link berikut ini.

Diterbitkan Kamis 4 Mei 2017 oleh Nurina Savitri dari artikel berbahasa Inggris di ABC News.