ABC

Berkat Popularitas Kartun Taz, Dana Penyelamatan Tasmanian Devil Bertahan

Popularitas Tasmanian Devil di Amerika Serikat menjadi alasan di belakang donasi melimpah dari sebuah kebun binatang Amerika untuk program pemantauan hewan ini.

Kebun Binatang Toledo di Ohio telah menyumbangkan 500.000 dolar (atau setara Rp 5 miliar) selama lima tahun untuk program monitor Tasmanian Devil di alam liar, dengan pertukaran tiga mamalia tersebut untuk ditempatkan di sana.

Donasi itu datang di saat program ‘Selamatkan Tasmanian Devil’ menyuarakan keprihatinan mereka atas pendanaan pemerintah, yang akan habis tahun depan.

Direktur eksekutif Kebun Binatang Toledo, Jeff Sailer, mengatakan, Tasmanian Devil adalah salah satu yang paling populer di kebun binatang Ohio itu.

"Tasmanian Devil adalah hewan yang sungguh ikonik. Mereka benar-benar menakjubkan, ketika Anda mendengar tentang mereka kita berpikir tentang kartun dari Warner Brothers ketika masih anak-anak tapi kami berpikir tentang Australia dan Tasmania,” jelasnya.

"Misi kami adalah, salah satunya, menginspirasi orang tentang satwa liar dan membuat mereka peduli satwa liar dan konservasi. Tasmanian Devil adalah binatang yang sempurna untuk membantu itu," terangnya.

Jeff mengatakan, karakter Looney Tunes, yakni Taz, telah membuat Tasmanian Devil selalu populer di AS.

"Kami semua ingat menonton kartun Sabtu pagi kami dan melihat Tasmanian Devil dan, meskipun yang sebenarnya berbeda, itu masih membuat hewan-hewan, yang terkenal di Tasmania dan Australia, ini juga terkenal di sini, di Amerika Serikat," sebutnya.

Diperkirakan, 90% populasi Tasmanian Devil telah musnah oleh penyakit tumor wajah yang menular.

Sebuah program penangkaran dan vaksin sedang diuji cobakan untuk mencoba menyelamatkan spesies yang terancam punah ini.

Program ‘Selamatkan Tasmanian Devil’ tengah mengerjakan sistem pemantauan untuk lebih memahami bagaimana penelitian mereka mempengaruhi populasi hewan liar ini di lapangan.

Kesepakatan dengan Kebun Binatang Toledo telah memastikan program ini akan berlanjut selama lima tahun yang direncanakan.