ABC

Berkat Asuransi Swasta, Perempuan Ini Selamat Dari Upaya Bunuh Diri

Ketika Amelia Morris dirawat di rumah sakit dalam usia 16 tahun, setelah usaha bunuh diri di tahun 2015, hal terakhir yang dipikirkannya adalah asuransi kesehatan pribadinya.

Saat ia berbaring di ruang gawat darurat, ia ingat bahwa dokter dan perawat dengan panik menelepon ke fasilitas kesehatan mental milik pemerintah, mencoba mencarikan tempat baginya untuk mendapat pertolongan.

“Mereka sangat berusaha menemukan tempat tidur untuk saya di sistem kesehatan milik pemerintah, menelepon ke mana-mana dan tak ada yang punya kamar perawatan kosong,” kenang Amelia dari rumahnya di utara Melbourne.

“Dan kemudian ibu saya berkata ‘kami memiliki asuransi kesehatan swasta’, dan bertanya apakah itu membuat perbedaan. Dan perawat itu terlihat sangat lega.”

“Ia berkata, ‘iya, ya itu memang membuat perbedaan, itu akan membuka banyak pilihan’.”

Dua hari kemudian, Amelia dirawat di Klinik Melbourne, di mana ia menghabiskan tiga bulan berikutnya untuk mendapat pengobatan atas kecemasan dan depresi yang dialaminya.

Tiga tahun kemudian, dan hanya beberapa bulan sebelum kelulusan SMA, ia sekarang menyadari betapa beruntungnya ia kala itu.

Pada saat dirawat di rumah sakit, ibu Amelia memiliki fasilitas asuransi tingkat atas untuk keluarganya.

Amelia mulai berkuliah tahun depan.
Amelia mulai berkuliah tahun depan.

ABC News: Sam Clark

Ini berarti, mayoritas masa tinggal Amelia selama tiga bulan di klinik itu ditanggung oleh perusahaan asuransi kesehatannya.

Ia mengatakan, jika satu-satunya pilihannya saat itu adalah sistem dari pemerintah, ia mungkin tak mampu bertahan hidup untuk menceritakan kisahnya.

“Saya rasa, saya mungkin tak akan hidup saat ini, saya tahu saya akan melakukan usaha bunuh diri lainnya dan saya mungkin telah berhasil saat itu,” ujar Amelia.

Data industri terbaru menunjukkan, penyakit jiwa adalah penyebab utama rawat inap bagi perempuan usia di bawah 30 tahun, menyalip persalinan non-caesar.

Sejak dirawat di rumah sakit, Amelia menghabiskan seminggu selama setiap liburan sekolah menjalani perawatan elektro-magnetik di Klinik Melbourne.

Tanpa asuransi kesehatan swasta, kamar perawatan di klinik tersebut bisa menghabiskan biaya sebesar $ 900 (atau setara Rp 9 juta) per malam -jauh dari kemampuan ibunya.

Amelia bisa bertahan dengan asuransi kesehatan pribadi ibunya sampai usia 25 tahun, selama ia masih bersekolah penuh waktu.

Tapi siswa Kelas 12, yang bercita-cita untuk berkarir di bidang hukum, ini mengatakan jika kesehatan mentalnya memburuk selama tahun-tahun kuliahnya, semuanya akan menjadi rumit.

“Jika sesuatu terjadi dengan kesehatan mental saya dan saya harus kembali kuliah paruh waktu, saya harus mengeluarkan asuransi pribadi saya sendiri, yang akan sangat menakutkan dan cukup mahal saat Anda masih berkuliah di universitas,” ujarnya.

Ia mendukung langkah-langkah Pemerintah Australia, yang diumumkan hari Jumat (13/10/2017), untuk membuat kesehatan swasta lebih terjangkau bagi kaum muda.

“Apapun yang mengurangi biaya pasti sangat membantu tapi asuransi kesehatan swasta masih mahal dan tak terjangkau bagi banyak kaum muda,” sebutnya.

“Saya tak akan bisa menerima perawatan yang saya terima [dalam sistem kesehatan pemerintah] atau harus membayar … jadi saya mungkin harus bereksperimen dengan pengobatan lagi, yang sebenarnya terakhir kali tak berjalan baik untuk saya.”

“Jadi saya rasa, kesehatan mental saya pasti akan memburuk jika saya tidak memiliki perlindungan kesehatan swasta.”

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.