ABC

Beredar Pil Obat Jenis Ekstasi Mematikan di Canberra

Sebuah peringatan diterbitkan otoritas kesehatan Canberra mengenai potensi kematian dari sejumlah besar pil obat yang dijual secara ilegal dan dipasarkan sebagai obat yang memiliki efek seperti ekstasi. Peringatan ini diterbitkan menyusul kasus kematian seorang warga yang over dosis dan mengalami sakit serius.

Dokter Unit Gawat Darurat dari Rumah Sakit Calvary, David Caldicott mengatakan dalam dua pekan terakhir, pihaknya merawat pasien yang mengalami gangguan kesehatan serius setelah secara berlebihan mengkonsumsi obat NBOMe.
 
"Pasien ini menyerahkan contoh pil obat yang dikonsumsinya dengan tujuan pengujian toksikologi, dan dari tes yang dilakukannya ternyata pil tersebut terbukti mengandung bahan kimia berbahaya 25C-NBOMe dan 25I-NBOMe," katanya.
 
Dr Caldicott mengatakan sekali lagi muncul sejumlah obat yang beredar di Canberra yang diedarkan sebagai ekstasi, heroin dan amphetamin.
 
"Meski demikian, pil ini  tidak hanya tercemar satu bahan berbahaya saja, tapi dua jenis bahan kimia obat yang tergolong sangat berbahaya, yang jika dikonsumsi dapat berpotensi fatal atau setidaknya menyebabkan masalah kesehatan yang serius," katanya.
 
Dr Caldicott mengatakan bahkan setengah pil yang memiliki kandungan cukup NBOMe dapat menyebabkan penggunanya sakit kritis.
 
Menurutnya NBOMe merupakan bahan kimia obat yang lebih biasa ditemukan sebagai "blotters", yang diresapi pada potongan-potongan kecil kertas isap.
 
"Kehadiran NBOMe dalam bentuk pil menjadi lebih berbahaya bagi pengguna yang tidak tahu," katanya.
 
"Pil NBOMe merupakan jenis obat phenethylamine psychedelic … pasien yang kami rawat terluka dan tewas akibat efek perilaku mereka ketika berhalusinasi, dan juga karena efek keracunan akibat sirkulasi zat tersebut didalam tubuhnya."
 
Resiko kejang, gagal organ hingga kematian
 
Orang yang menderita keracunan akut dari zat NBOMe bisa mengalami komplikasi jantung, agitasi, kejang, hipotermia, keracunan metabolisme, gagal organ dan kematian," kata Dr Caldicott.
 
"Pada tahap ini kita tidak tahun seberapa besar kemungkinan peredaran obat ini, namun kita telah melakukan konsultasi dengan jaringan kesehatan lintas negara bagian," tambahnya.
 
Contoh pil yang diberikan kepada dokter oelh pasien yang terdampak sudah dianalisa oleh Kelompok ACTINOS, yang terdiri dari para pakar yang berusaha memberikan analisa cepat mengenai obat-obatan yang terkait dengan situasi kegawatdaruratan.
 
Kelompok  yang melibatkan Dokter Unit Gawat Darurat di ACT dan staf dari Laboratorium Analisis pemerintah ACT dan Universitas Nasional Australia (ANU) menilai temuan ini terbilang unik di Australia.
 
Otoritas Kesehatan ACT memperingatkan siapa saja yang mengkonsumsi pil tersebut dan mengalami efek dalam bentuk apapun, diminta segera mencari pertolongan medis dan bagi yang memiliki informasi diminta menghubungi kepolisian setempat.