ABC

Bendera Pelangi di Kantor Pos Australia Ini Diperintahkan Dicopot

Sebuah kota kecil di negara bagian New South Wales (NSW), Australia, sempat memberi sinyal positif bagi pernikahan sesama jenis. Namun itu tak berlangsung lama setelah Pos Australia memerintahkan bendera pelangi dicabut dari salah satu gerainya di kota itu.

David Wilson, yang merupakan pemegang lisensi kantor pos di wilayah Cobargo, NSW, mengibarkan bendera pelangi pada hari Rabu (23/8/2017) pagi.

Tapi bendera itu tak berkibar lama -Wilson sempat berbicara kepada media untuk membahas keputusannya mengibarkan bendera pelangi itu tapi beberapa saat kemudian, ia diminta menurunkannya.

“Kami percaya bahwa kami adalah bagian masyarakat yang dihormati dan diterima dengan baik di Cobargo dan penting bagi kami untuk sedikit lebih terlihat saat ini,” ujarnya.

"Orang-orang menyadari ketika mereka memilih ya atau tidak, ini bukan hanya sebuah jajak pendapat dua detik yang aneh, karena bagi orang-orang seperti kami, ini adalah hidup kami, ini adalah masa depan kami,” sebut Wilson.

“Pasangan saya sembilan tahun, plebisit itu berarti apakah kami bisa menikah atau tidak. Kami bekerja bersama di kantor pos. Kami tak pernah punya masalah di Cobargo, ini adalah kota yang sangat menerima dan menyenangkan,” jelasnya.

Dengan pos nasional berperan pada plebisit akhir tahun nanti, sebagian besar suara dari 800 warga Cobargo kemungkinan akan melewati kantor pos Wilson.

Dalam sebuah pernyataan, Pos Australia mengatakan: “Meski kami mengakui bahwa karyawan dan perwakilan kami berhak atas pandangan mereka masing-masing, sebagai perusahaan pemerintah, Pos Australia perlu memastikan kantor pos dan fasilitas lainnya tak digunakan sebagai tempat untuk mengekspresikan pandangan politik.”

Ini bukan pertama kalinya bendera pelangi telah menimbulkan kontroversi di gedung-gedung pemerintah.

Pada bulan Februari, dalam sebuah sidang, senator Tasmania -Eric Abetz -mengeluhkan tentang bendera pelangi di lobi kantor pusat Departemen Keuangan, Canberra.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterbitkan: 17:10 WIB 23/08/2017 oleh Nurina Savitri.