ABC

Belum Setahun, Hampir 200 Kali Anggota DPR Australia Diusir dari Sidang

DPR Australia (House of Representatives) yang dikenal juga sebagai Majelis Rendah, tampaknya akan memecahkan rekor sebagai DPR yang paling tidak tertib. Pasalnya, belum setahun sejak terpilih September 2013 lalu, ketua DPR Bronwyn Bishop hampir 200 kali mengusir anggota DPR dari ruang sidang.

Meskipun Bronwyn Bishop empat kali mengusir anggota DPR dari pihak pemerintah (Koalisi Partai Liberal dan Partai Nasional), namun kebanyakan yang terkena tindakan disiplin adalah anggota Partai Buruh yang beroposisi, yaitu 193 kali.

Salah seorang anggota DPR Nick Champion, hari Selasa (2/9/2014) diusir untuk ke-25 kalinya. "Ini adalah pemerintahan yang melanggar janji kampanyenya, jadi saat berada di ruang sidang, saya ingin agar semua rakyat tahu mengenai hal itu," katanya kepada ABC.

Mayoritas anggota Partai Buruh menilai Bishop yang berasal dari Partai Liberal bertindak tidak netral dalam memimpin persidangan.

DPR Australia periode sebelumnya tercatat sebagai yang paling tidak tertib, dengan 278 kali pengusiran. Tapi itu terjadi dalam periode tiga tahun. DPR periode kali ini, belum setahun sudah melakukan hal itu sebanyak 197 kali.

Anggota DPR dari pemerintah koalisi Michelle Landry menuding oposisi sangat tidak tertib. "Mereka perlu menertibkan diri dalam persidangan," katanya.

Menurut catatan perpustakaan DPR, anggota DPR dari oposisi biasanya mendominasi sebagai anggota yang paling banyak diusir dari ruang sidang, terlepas dari siapa pun yang menjadi pemerintah.

Pengusiran biasanya terjadi dalam sidang tanya-jawab antara pemerintah dan oposisi, dan kebanyakan terjadinya di akhir-akhir masa sidang mingguan, yang berlangsung Senin sampai Kamis.

"Mungkin karena sekarang orang tidak melihatnya lagi sebagai hukuman," jelas mantan Ketua DPR Harry Jenkins dari Partai Buruh.

Jenkins sejauh ini tercatat sebagai Ketua DPR yang paling banyak mengusir anggota, yaitu sebanyak 265 kali.