ABC

Belasan Negara Uni Eropa Akui Presiden Sementara Venezuela Juan Guaido

Sebelas negara Eropa mengikuti jejak Amerika Serikat dengan mengaku pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido sebagai presiden sementara negara tersebut.

Karenanya ini semakiin meningkatkan tekanan terhadap Presiden Nicolas Maduro.

Tindakan terkoordinir yang dilakukan Inggris, Jerman, Prancis, Spanyol dan tujuh negara Uni Eropa ini terjadi menyusul berakhirnya ultimatum bagi Maduro untuk mengumumkan pemilihan presiden yang baru.

"Mulai hari ini, kami akan berusaha keras membantui seluruh warga Venezuela untuk mencapai kebebasan, kemakmuran dan harmoni." kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez yang juga menyerukan adanya pemilu yang adil dan bantuan kemanusiaan.

Dalam pernyataan tanggapan, pemerintah Venezuela mengatakan ‘kami menolak dengan keras keputusan yang diambil beberapa negara Eropa, yang mengikuti jejak pemerintah Amerika Serikat yang berusaha menjatuhkan pemerintah yang sah Pesiden Nicolas Maduro.”

Dan pemerintah Venezuela juga menyebut tindakan Spanyol itu sebagai tindakan ‘pengecut.”

Namun salah satu negara Eropa besar lainnya, Italia tidak mengikuti jejak tersebut, dengan pemerintahan koalisi belum mencapai kata sepakat apakah mengakui pemerintahan Guaido.

"Menyampaikan ultimatum, sanksi dan membekukan aset Venezuela.. Ini akan membuka jalan bagi intervensi militer." kata salah seorang politisi Italia Alessandro Di Battista, tokoh utama dari partai 5 bintang.

Rusia dan China yang sudah memberikan bantuan dan investasi senilai miliaran dolar ke Venezuela mendukung Maduro sehingga ini memperbesar konflik geopolitik dengan Amerika Serikat.

Venezuela's President Nicolas Maduro and first lady Cilia Flores, both dressed in red, interact with supporters from a balcony.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro bersama para pendukungnya di ibukota Venezuela Caracas.

AP: Ariana Cubillos

Presiden Maduro selama ini dituduh menghancurkan perekonomian negara yang berpenduduk 30 juta dan anggota OPEC tersebut dengan berlaku seperti diktator.

Juan Guaido yang menjadi Ketua Majelis Nasional menyatakan diri sebagai pemimpin sementara bulan lalu, dalam langkah yang memecah dunia internasional dan membuat banyak warga Venezuela turun ke jalan melakukan unjuk rasa.

Maduro telah menulis surat kepada Paus Fransiskus meminta adanya pembaruan dialog guna mengatasi krisis, hal yang dikukuhkan oleh Menteri Luar Negeri Vatikan, Kardinal Pietro Parolin hari Senin.

Presiden Maduro juga sudah menolak tawaran bantuan dari Amerika Serikat dengan mengatakan kepada para pendukungnya hari Sabtu bahwa Venezuela bukanlah ‘negara para pengemis.”

Saat ini Venezuela menghadapi krisis ekonomi dan kemanusiaan yang parah dengan krisis tersebut juga mempengaruhi negara-negara tetangga.

Sejak tahun 2007, sekitar 4 juta warga Venezuela telah meninggalkan negeri itu, dengan dua juta orang diantaranya pergi di tahun 2016-2017, angka eksodus yang lebih tinggi dari yang terjadi di Suriah.

Di tahun 2019, Dana Moneter Internasional memperkiraan inflasi Venezuela akanmencapai 10 juta persen.

ABC/Reuters