ABC

Belanja Musik Warga Australia ke-6 Terbesar di Dunia

Warga Australia ternyata cukup murah hati dalam berbelanja musik. Data terbaru menempatkan Australia di urutan ke-6 negara yang warganya paling banyak berbelanja musik di dunia.

Australia menempati urutan ke-6 dalam daftar negara yang paling banyak menghabiskan uang untuk musik di dunia pada tahun 2014.
Australia menempati urutan ke-6 dalam daftar negara yang paling banyak menghabiskan uang untuk musik di dunia pada tahun 2014.

Data terbaru yang dirilis Music Business Worldwide (MBW) menempatkan Australia diurutan ke-6  dalam daftar negara di dunia yang warganya paling banyak membelanjakan uang untuk membeli produk dari industri rekaman pada tahun 2014 lalu.

Tercatat pada 2014 lalu,  warga Australia rela merogoh kocek senilai $22.80 atau sekitar Rp300 ribu per orang untuk membeli produk dari industri musik, yang meliputi  rekor penjualan, sync, dan tiket pertunjukan musik.

Diurutan pertama dari daftar itu ditempati oleh Norwegia yang per warganya membelanjakan uang senilai $33.08 untuk musik, disusul Inggris ($29.19), Jepang  ($28.95), Swedia ($27.07), Jerman ($24.42), Australia ($22.08), Amerika Serikat  ($21.53), Austria($19.01), Switzerland($18.77) dan Perancis ($17.89).
 

Daftar itu disusun dengan  menggunakan data dari Federasi Internasional Industri Phonographic (IFPI)  yang menganalisa kekuatan dari pasar musik dunia.

Selain itu jika dibandingkan dengan negara-negara lain, Australia memiliki basis fans atau penggemar yang paling kuat  di dunia dan masuk dalam daftar 10 negara yang paling banyak menghabiskan uang pada musik di dunia.

Angka $20-an itu memang tampak tidak seberapa, namun perlu diingat tidak semua orang Australia yang total populasinya mencapai lebih dari 23 juta, adalah seorang pencinta musik yang khusus.
 
Warga yang tercatat sebagai penggemar artis atau kelompok musik tertentu yang secara teratur membeli rekaman, mengunduh file lagu berbayar, langganan streaming bulanan jumlahnya juga mungkin diperkirakan hanya sekitar lima orang saja yang melakukan salah satu diantara model belanja musik seperti itu. hanya satu (atau tidak) dari hal-hal.
 
Warga Australia cenderung menunjukan kefanatikan musik mereka dengan cara yang lain seperti menonton pertunjukan dan konser musik. Hal ini terlihat dari melonjaknya pendapatan dari sektor pertunjukan  musik di Australia hingga  $15.7miliar.
 
Tentu saja ada faktor lain yang tidak mencerminkan angka ini, seperti seberapa sering orang mungkin mendapatkan musik mereka secara gratis, melalui layanan streaming yang didukung iklan atau bahkan download secara ilegal.
 
Karena persoalan kecenderungan orang Australia untuk memilih acara  TV, film, dan musik bajakan juga tidak boleh disepelekan.
 
Pembajakan musik masih menjadi isu yang telah dicoba untuk diintervensi oleh pemerintah melalui kebijakan memblokir situs bajakan pada awal tahun ini.
 
Namun demikian kabar baiknya adalah warga Australia masih memberikan dukungan yang cukup baik pada  industri rekaman dibandingkan dengan 10 negara lain di dunia yang pengeluaran per individu warganya pada musik sangat rendah.
 
Diantara negara yang warganya paling rendah belanja musiknya adalah India dan China yang rata-rata hanya membelanjakan uang 15 sen untuk musik setiap tahunnya.