ABC

Belajar Bahasa Aborijin Kaurna Via Youtube

Seorang pria Aborijin Kaurna, Jack Kanya Buckskin berangan-angan suatu hari nanti ketika dia sedang naik bus, sopir atau penumpang secara otomatis mengatakan sesuatu seperti “ninna marni”, kalimat dalam Bahasa masyarakat Kaurna untuk sapaan “apakah Anda baik-baik saja?”.

Ini adalah mimpi yang dia yakini dapat dicapai jika cukup banyak orang mendengarkan pesan dibalik tema NAIDOC WEEK tahun ini yaitu ‘Our Language Matter’.

NAIDOC WEEK di Australia adalah sebuah perayaan yang berlangsung setiap bulan Juli untuk merayakan sejarah, kebudayaan dan pencapaian masyarakat Aborijin dan Torres Strait Islander.

Salah satu senjata baru yang paling efektif dalam pertempuran untuk melestarikan bahasa yang lenyap dari leksikon selama beberapa generasi adalah serial baru pelajaran di YouTube.

Jack Kanya Buckskin mengatakan bahwa mereka adalah jalur kehidupan digital bagi bahasa tersebut dengan menawarkan kesempatan untuk belajar lebih banyak [mengenai Bahasa Aborijin Kaurna] daripada sekedar “ninna marni”.

“Semua salam sapaan yang berbeda dan ungkapan umum seperti ‘ngaityalya’ [terima kasih] dan ‘yakalya’ [maaf]”.

Skip YouTube Video

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

YOUTUBE: A lesson about greetings in Kaur

Pria ini juga ingin melihat dilakukannya pengenalan kata-kata Kaurna pada rambu jalan sehari-hari.

Jack Kanya Buckskin adalah bagian dari tim Kaurna Warra Pintyanthi yang bekerja untuk berbagi pengetahuan tentang bahasa Adat yang diucapkan oleh orang-orang Kaurna dari Adelaide Plains.
Bahasa tersebut telah nyaris hilang begitu saja sebelum penelitian ekstensif yang dilakukan oleh ahli bahasa dari Universitas Adelaide, Dr Rob Amery menemukan surat-surat yang ditulis dalam bahasa Kaurna oleh nenek moyang Buckskin dengan bantuan misionaris Jerman yang mengelola sebuah sekolah di tepi Sungai Torrens pada tahun 1840an.

Tiga tahun yang lalu Jack Kanya Buckskin merupakan satu dari tiga orang yang bisa melakukan percakapan dalam bahasa Kaurna. Saat ini, ada lima pembicara Kaurna.

Bahasa ini beresiko punah

Ahli bahasa di University of Adelaide memperkirakan bahwa Kaurna adalah satu dari sekitar 40 bahasa Aborigin yang pernah digunakan di Australia Selatan sebelum berlangsungnya pemukiman masyarakat Eropa.

Karina Lester
Karina Lester mengatakan beberapa bahasa Aborijin beresiko hilang di Australia Selatan.

Supplied: Mobile Language Unit, Adelaide University

Tim bahasa mobile yang berbasis di universitas Adelaide bekerja dengan masyarakat Aborijin untuk merekam dan mendokumentasikan bahasa Aborigin di Australia Selatan.

Co-manager dari tim tersebut, Karina Lester, mengatakan bahwa saat ini hanya ada kurang dari 20 bahasa asli masyarakat pribumi Australia yang masih ada dalam beberapa bentuk dengan tersisa sekitar 4.000 penutur bahasa asli di seluruh Australia Selatan.

“Bahasa pribum Aborijin yang lebih kuat adalah bahasa Pitjantjatjara-Yankunytjatjara dan itu ada di sekitar sudut timur laut Coober Pedy di sekitar wilayah Dalhousie,” katanya.

Tapi ada banyak bahasa Aborijin lain yang berisiko dan membutuhkan dukungan mendesak.

Lester mengatakan di pertengahan utara Australia Selatan adalah “prioritas tinggi” bagi timnya karena hanya ada sedikit penutur bahasa di sana termasuk bahasa Arabana, Deri dan Adnyamathanha.

Karen Lester mengatakan meskipun ada ancaman terhadap semua bahasa Aborijin oleh pengaruh dari luar, ada banyak cerita positif seperti karya yang dilakukan oleh Buckskin.

Diterjemahkan pukul 08:30 WIB, 3/7/2017 oleh Iffah Nur Arifah dan simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.