ABC

Begini Cara Queensland Tertibkan Perilaku Berkendara Membahayakan di Kalangan Warganya

Warga Queensland yang dua kali dalam setahun kedapatan berbicara di telpon sambil mengendarai mobil akan menerima sanksi hukum yang lebih berat. Kebijakan ini merupakan bagian dari respon pemerintah setempat dalam menindak keras pelaku kecelakaan di jalan.

Mulai September mendatang, pengendara mobil yang kedapatan melakukan percakapan di telpon ketika mengemudi akan diberikan dua poin pelanggaran lalu lintas dalam catatan berkendara mereka. 
 
Aturan yang sama berlaku  juga untuk pengendara yang tidak menggunakan sabuk pengaman (seatbelt), mengemudikan motor tanpa helm dan melanggar batas kecepatan kendaraan atau ngebut.
 
Warga yang mengulangi lagi pelanggaran yang dilakukannya akan dipaksa mengikuti kembali kursus mengendarai mobil dengan biaya sendiri untuk mendapatkan kembali izin mengemudi mereka.
 
Menteri Keselamatan Jalan, Mark Bailey mengatakan kebijakan ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk menekan warga mengubah perilaku berkendara mereka yang membahayakan.
 
Menurutnya, ada bukti kuat kalau 75% pengemudi menggunakan telepon genggam saat berkendara.
 
"ini sangat membahayakan pengguna jalan lainnya dan perilaku ini harus dihentikan," tegasnya.
 
"Kita tidak meminta maaf karena memberlakukan aturan keras kepada orang yang menggunakan ponsel mereka saat berkendara," katanya.
 
Perubahan ini merupakan tindak lajut dari forum keselamatan jalan yang dilakukan bulan lalu untuk merespon insiden kecelakaan fatal yang terjadi pada saat liburan Paskah lalu yang tercatat memakan korban paling banyak sejak 1992.
 
Delapan orang warga tewas dalam sejumlah insiden kecelakaan di jalan yang terjadi sepanjang libur panjang akhir pekan tersebut.
 
Pemerintah Queensland mengatakan sanksi hukum yang lebih keras terhadap pengemudi yang menggunakan ponsel saat menyetir mobil ini hanyalah satu dari 8 poin rencana aksi keselamatan jalan yang mereka susun.
 
Rencana aksi itu meliputi memprioritaskan keselamatan pengemudi motor melalui kampanye iklan, memperkenalkan reformasi perizinan mengemudi sepeda motor, dan membentuk satgas warga yang khusus bertugas melaporkan masalah keselamatan jalan kepada pemerintah dan program pendidikan kesadaran mengenai keselamatan di jalan bagi remaja berusia 16 hingga 24 tahun.
 
Sementara itu mobil yang tidak terdaftar dan pengemudi yang tidak memiliki izin mengemudi yang membahayakan orang lain akan menjadi subjek pengawasan ketat polisi, selain itu petugas kepolisian juga akan mendapatkan pelatihan mengenai keselamatan jalan dan akan dibentuk Pekan Keselamatan Berkendara di Queensland pada bulan Agustus mendatang.
 
Menteri Kepolisian, Jo-Ann Miller mengatakan Layanan Kepolisian Queensland akan menyelidiki teknologi pengenal nomor plat kendaraan otomatis yang terdapat di kendaraan polisi.
 
"Pengemudi yang tidak memiliki izin dan mobil tanpa plat nomor  yang membahayakan sudah terlalu lama tidak dimasukan dalam statistik kecelakaan," katanya.
 
Profesor Narelle Haworth dari Universitas Teknologi Queensland, mengatakan penggunaan ponsel saat mengemudi sama buruknya dengan mengemudi sambil mabuk.
 
"Terganggunya konsentrasi pengemudi merupakan masalah yang terus meningkat kasusnya," katanya.