ABC

Begini Cara NT Lindungi Wilayahnya dari Penyakit Ternak Utama

Otoritas Peternakan Kawasan Teritori Utara mengatakan importir ternak Australia dari Asia semakin tertarik mengetahui bagaimana kawasan di Australia tetap bebas dari penyakit ternak utama.

Dr. Malcolm Anderson, dari Kementerian Industri Primer Kawasan Teritori Utara mengatakan negara-negara seperti Indonesia secara konsisten ingin mendapatkan bukti kalau tidak ada jejak penyakit ternak serius seperti penyakit kaki dan mulut serta sapi gila di wilayah Kawasan Teritori Utara.

"Kami sering kali diperiksa oleh mitra dagang dan orang mungkin tidak menyadari bahwa hal-hal seperti itu memang benar terjadi dibelakang layar,” katanya.
 
"Baru-baru ini kami kedatangan rombongan dari Indonesia, Cina dan  Thailand yang datang dan mengaudit, dan mereka sangat tertarik dengan sistem yang kami terapkan untuk menyelidiki penyakit ternak,” tambahnya lagi.
 
"Dulu memang kita cukup mengatakan 'Ternak kami bebas penyakit', tapi sekarang kata-kata saja tidak berlaku, sebaliknya kami harus dapat membuktikan secara langsung kalau kawasan kita memang tidak memiliki jejak sejumlah penyakit utama ternak di Australia.

"Kita perlu mendeteksi serangan awal penyakit eksotis sekiranya hal itu terjadi, tetapi langkah itu juga penting bagi akses pasar ternak Australia baik ternak hidup maupun produk daging."

Dr Anderson menjelaskan diantara langkah yang mereka lakukan untuk menangani temuan kasus penyakit utama ternak adalah dengan menyelidiki situasi masalah yang dihadapi ternak atau penyebab dari kematian itu serta mendokumentasikan temuan  mereka.

Menurutnya, semakin banyak hewan yang diuji, hasilnya akan jauh lebih baik. Karena hal ini dapat membantu meyakinkan mitra dagang kalau wilayah Kawasan Teritoti Utara lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami wabah penyakit.
 
Oleh karena itu Dr Anderson menyerukan produsen untuk menyerahkan hewan yang diduga memiliki masalah kesehatan untuk dianalisis.
 
"Misalnya peternak mengalami situasi seperti  ada banyak hewan yang sakit, atau banyak hewan mati, dan terutama sapi berliur atau lumpuh," katanya.

Dalam kasus khusus, menurut Dr Anderson petani di Wilayah Teritori Utara dipaksa menyerahkan hewan mereka, jika hewannya terjatuh atau limbung.

"Mekanisme ini untuk membuktikan kalau program bebas penyakit sapi gila di kawasan ini memang berjalan. Kami bahkan bersedia membeli sapi sakit itu dari pemiliknya,”

"Kami mengumpulkan sampel hewan sakit yang nantinya akan dikumpulkan di pusat untuk secara spesifik membuktikan kalau kita tidak ada penyakit sapi gila di kawasan kami,’

"Tentu saja tetap ada sejumlah negara yang menghentikan ekspornya karena pasar mereka merasa kurang yakin kalau wilayah mereka tidak bebas penyakit sapi gila.

"Kawasan kami bebas sapi gila, tapi program ini bisa membuktikan klaim tersebut dan itu sebabnya penting bagi peternak di kawasan ini untuk memberitahukan kami meskipun hanya ada satu anak ternak mereka saja yang mengalami gangguan penyakit syaraf,"