ABC

Beberapa Kota di Australia Terancam Tak Lagi Layak Huni Karena Terlalu Panas

Dalam satu dekade terakhir, kota-kota besar di Australia terus mengalami penurunan vegetasi atau tutupan pohon kecuali, kota Hobart di Tasmania. Beberapa kota diperkirakan tidak akan bisa ditinggali bila tak melakukan revegetasi.

Vegetasi Kota di Australia

  • Kebanyakan kota-kota di Australia mengalami penurunan vegetasi hijau selama tahun 2013 hingga 2020
  • Titik-titik suhu panas bisa terbentuk akibat udara panas yang terjebak di antara gedung-gedung perkotaan yang gersang
  • Suhu udara diperkirakan terus meningkat akibat perubahan iklim

Demikian terungkap dalam laporan Yayasan Konservasi Australia bertajuk ‘Temperature Check: Greening Australia’s Warming Cities’, yang menyebutkan lanskap tanpa pepohonan di perkotaan semakin meningkat.

Kota Hobart, merupakan satu-satunya kota yang mengalami peningkatan vegetasi antara tahun 2013 dan 2020, itu pun hanya bertambah 1 persen.

Laporan menyebutkan kota-kota lainnya harus mengambil langkah drastis untuk meningkatkan vegetasi, bila masih ingin layak ditinggali dalam beberapa dekade mendatang.

“Penelitian kami menunjukkan peningkatan vegetasi perkotaan sangat penting bagi tiga kota terbesar, Sydney, Melbourne dan Brisbane untuk mengurangi dampak gelombang panas pada tahun 2060-2080,” kata Dr Lucy Richardson dari Monash Climate Change yang menulis laporan ini.

Ia menambahkan Sydney Barat merupakan salah satu kawasan perkotaan yang berisiko menjadi “tidak layak huni”.

“Jika Sydney Barat mencapai suhu 50 derajat Celcius dan titik-titik panas perkotaan bertambah 15 derajat lagi, maka suhu 65 derajat tidak mungkin dapat ditinggali,” ujar Dr Lucy.

Gagebrook houses
Para perancang tata kota di Australia diminta untuk memperbanyak vegetasi hijau di lingkungan tempat tinggal.

ABC News: David Hudspeth

Bagaimana kondisi vegetasi di kota-kota besar Australia dalam satu dekade terakhir?

Laporan tersebut menjelaskan di kota-kota yang dibangun, kurangnya vegetasi menciptakan “titik-titik panas” atau kantong suhu yang lebih panas, disebabkan oleh udara yang terperangkap di antara bangunan dan infrastruktur lainnya.

Material seperti aspal dan baja juga menyerap dan menahan panas lebih banyak daripada material alamiah.

Kota-kota ini juga bisa terasa lebih panas karena lanskap tanpa pepohonan tidak menyediakan banyak pilihan untuk berteduh.

Laporan ini menemukan Brisbane adalah salah satu kota terhijau dengan 54 persen tutupan pohon pada tahun 2020.

Sebaliknya, Melbourne merupakan kota paling tidak hijau, karena hanya memiliki 23 persen tutupan pohon. Sedangkan Sydney memiliki 34 persen.

Ketiga kota terbesar ini kehilangan tutupan hijau antara 2013 dan 2020.

Disebutkan penurunan tutupan pohon yang tampak kecil secara persentase, dalam kenyataannya cukup besar. Di Sydney misalnya, penurunan 0,8 persen itu sama dengan sekitar 570 lapangan bola.

Di kota lainnya, tutupan hijau di Canberra mencapai 34 persen, Darwin dan Perth masing-masing 33 persen, serta Adelaide 27 persen.

Daerah miskin lebih sedikit vegetasinya

An urban farm in East Brunswick, Melbourne
Salah satu kebun kota di Melbourne bukan hanya menciptakan ruang hijau tapi juga bahan makanan bagi warga sekitar.

ABC Regional: Marty McCarthy

Laporan ini juga menyebutkan adanya kesenjangan antara daerah yang lebih kaya dan daerah miskin.

Disebutkan, daerah yang lebih miskin memiliki lebih sedikit terbuka hijau dan vegetasi dibandingkan dengan daerah pinggiran kota yang kaya.

“Kawasan yang memiliki status sosial ekonomi rendah cenderung lebih sedikit vegetasinya. Karena sifat dari struktur bangunan, tata letak dan desain kawasan, cenderung menahan lebih banyak suhu panas,” jelas Dr Lucy.

Laporan tersebut menyebutkan contoh di Kota Blacktown hanya memiliki 22 persen tutupan vegetasi. Infrastruktur di kota ini dapat menambah rata-rata 5,8 derajat Celcius di atas suhu normal.

Sementara kota Northern Beaches Sydney memiliki 63 persen vegetasi dan infrastrukturnya hanya menambah suhu rata-rata 1,1 derajat.

“Di daerah yang secara ekonomi rendah, mereka tidak hanya mendapatkan cuaca yang lebih panas, tapi juga merasakan dampak dari titik-titik suhu panas perkotaan,” kata Dr Paul Sinclair dari Yayasan Konservasi Australia.

Menanami lahan kosong di sekitar tempat tinggal

Rows of saplings
Pemkot Logan City di pinggiran Brisbane menanami kembali lahan kosong untuk menciptakan vegetasi hijau di kota itu.

Supplied: Logan City Council

Di Logan City di pinggiran Brisbane, Wakil Walikota John Raven menyatakan pihaknya berkomitmen melakukan upaya penghijauan kembali lahan kosong.

“Kami telah memastikan bila pengembang menebang pohon, mereka harus membayar kompensasi ke Pemkot sehingga kami dapat menanami kembali,” katanya.

Namun menanam pohon baru untuk menggantikan pohon yang ditebang akibat pembangunan tidaklah sesederhana itu.

“Kalau kita bicara tentang revegetasi, coba menggantikan satu pohon dengan pohon lain itu sangat melelahkan,” kata John.

“Bila saya menebang pohon berumur 100 tahun dan menggantinya dengan dua bibit pohon, masyarakat tidak akan menerima hal itu,” katanya.

“Jadi, kami lebih melihat ukuran tutupan pohonnya, mengganti dan menumbuhkan lebih banyak tutupan pohon daripada yang ditebang,” jelas Wawali Logan City.

“Kami berharap Pemkot lain di Australia akan melihat kami dan mencontoh apa yang kami tetapkan di sini,” katanya.

Verge gardiner Gayle Dallaston standing by a verge.
Seorang warga Kota Brisbane Gayle Dallaston menanami lahan kosong di sekitar rumahnya.

ABC News: Stephanie Zillman

Masih di Brisbane, sejumlah warga di sana telah mengambil inisiatif sendiri untuk melakukan revegetasi lahan kosong di sekitarnya.

Seorang warga Brisbane utara, Gayle Dallaston, menanami lahan kosong antara jalur pejalan kaki dan jalan raya dengan pohon dan tamanan asli setempat.

Lahan kosong antara jalur pejalan kaki dan badan jalan memiliki aturan bervariasi di kota-kota Australia. Namun banyak kota yang sebenarnya memperbolehkan lahan kosong ini untuk ditanami.

“Banyak warga tidak tahu bahwa mereka dapat melakukannya,” kata Gayle.

“Menurut saya, kita sebaiknya menggunakan setiap lahan kosong ini untuk tanaman agar bisa meneduhkan kota,” ujarnya.

Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News