ABC

Bayi di Australia Selatan Terlahir Dengan Penyakit Menular Seksual

Seorang bayi lahir dengan sifilis kongenital di wilayah Port Augusta, Australia Selatan, tahun lalu, yang membuatnya sebagai anak pertama yang lahir dengan penyakit serius dan berpotensi mematikan di negara bagian itu dalam 18 tahun terakhir.

Poin Utama Sifilis

Poin kunci:

• Tanggapan nasional terhadap wabah sifilis lintas batas belum diluncurkan di Australia Selatan

• Pemerintah Federal Australia kemungkinan akan mengalokasikan lebih banyak dana untuk mengatasi wabah tersebut

• Para ahli memeringatkan, akan butuh waktu bertahun-tahun untuk menurunkan tingkat sifilis secara nasional di Australia

Penyakit -yang pernah dianggap sebagai bencana abad pertengahan yang menyebabkan kepanikan -ini telah menyebar ke seluruh Australia sejak tahun 2011, dengan “pemicu utama” yakni orang muda yang aktif secara seksual dan berpindah-pindah tempat tinggal yang menyebarkan penyakit ini di seluruh Australia.

Meski otoritas kesehatan Australia Selatan menyatakan wabah sifilis menular pada Maret tahun lalu, respon nasional terhadap wabah tersebut masih belum diluncurkan di negara bagian itu.

Politisi Partai Hijau Australia, Tammy Frank, disalahkan atas wabah tersebut karena kurangnya dana untuk program kesehatan seksual.

“Saya pikir semua warga Australia Selatan harus khawatir bahwa seorang anak di negara bagian kita lahir dengan sifilis kongenital,” kata Franks.

Pemerintah Federal Australia telah berkomitmen $ 8,8 juta (atau setara Rp 88 miliar) untuk mengatasi wabah nasional, tetapi Menteri Kesehatan Aborijin, Ken Wyatt, mengatakan kepada ABC bahwa lebih banyak dana kemungkinan akan dikucurkan.

“Saya tentu saja mencari dana tambahan yang akan membantu prosesnya di Australia Selatan dan negara-negara bagian lain di mana kami melihat peningkatan wabah sifilis,” kata Wyatt.

Masalah yang sangat serius

Wabah, yang diyakini telah bermula di komunitas Aborijin di Queensland utara pada tahun 2011, ini telah menyebar di empat wilayah mencakup Wilayah Utara Australia (NT), Australia Selatan dan Australia Barat.

Data Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa hingga 30 September, 1.184 kasus telah terdiagnosa di daerah-daerah yang terkena dampak di Queensland, 877 di NT, 196 di Australia Barat dan 44 di Australia Selatan.

Ada hingga 15 kasus sifilis kongenital yang terdiagnosa pada neonatus atau bayi yang dikaitkan dengan wabah tersebut.

Dari jumlah itu, hingga tujuh bayi telah meninggal.

Presiden pengobatan kesehatan seksual di Royal Australasian College of Physicians, Catherine O’Connor, mengatakan wabah itu merupakan “masalah yang sangat serius yang merupakan ancaman berbahaya”.

“Dibutuhkan waktu bertahun-tahun kerja keras untuk menurunkan jumlahnya ke tingkat yang bisa diterima di sini.”

Ia mengatakan, perlu ada program pencegahan jangka panjang dan berkelanjutan yang diperkenalkan secara nasional, menggabungkan pendidikan kesehatan seksual dengan pengujian.

Grafik ini menunjukkan Grafik prevalensi sifilis di Australia.
Grafik ini menunjukkan Grafik prevalensi sifilis di Australia.

Supplied: Federal Department of Health

Belum ada sistem tanggapan resmi

Pada bulan Juni tahun ini, sistem “tanggapan dan penanganan” cepat diluncurkan di Townsville, Cairns dan Darwin, dengan fokus pada warga Aborijin berusia 15 hingga 29 tahun.

Bulan ini, Wyatt mengumumkan alat pengujian selanjutnya akan didistribusikan ke wilayah East Arnhem Land dan Katherine di NT, dan wilayah Kimberley di Australia Barat.

Tetapi meski telah berlalu lebih dari 12 bulan sejak wabah itu diumumkan di Australia Selatan, model pengujian respon cepat belum diperkenalkan di negara bagian tersebut.

Otoritas kesehatan mengatakan daerah terpencil Anangu Pitjantjatjara Yankunytjatjara, serta wilayah barat dan Eyre terpengaruh.

Penyebaran sifilis di Australia Selatan dipahami terus menjadi perhatian utama untuk layanan kesehatan regional, dengan empat pasien baru-baru ini terdiagnosa hanya dalam satu hari di satu klinik.

Seorang jurubicara Departemen Kesehatan Federal Australia mengatakan bahwa desain tanggapan di Australia Selatan masih didiskusikan dengan para pemangku kepentingan, termasuk Dinas Kesehatan setempat, Dewan Kesehatan Aboriin Australia Selatan dan layanan kesehatan yang dikontrol masyarakat Aborijin (ACCHS).

“Kontribusi Pemerintah Australia terhadap respon yang meningkat dari wabah sifilis sedang disalurkan melalui sektor ACCHS, dan begitulah jalannya di Australia Selatan,” kata juru bicara itu.

Dalam sebuah pernyataan, Dinas Kesehatan Australia Selatan mengatakan, pihaknya telah memperbarui pedoman klinis antenatal untuk membantu dokter mendeteksi sifilis sebelum kehamilan dan setelah kelahiran untuk mengurangi kasus sifilis kongenital.

“Kami juga mendukung upaya pencegahan infeksi menular seksual dan respon kerjasama pencegahan virus yang disebabkan darah untuk komunitas Aborijin Australia Selatan, yang dicanangkan di dalam kampanye ‘Muda, Mematikan, Bebas Sifilis’ milik negara,” sebut pernyataan itu.

Treponema pallidum, bakteri yang menyebabkan sifilis.
Treponema pallidum, bakteri yang menyebabkan sifilis.

Flickr: NIAID

Bagaimana di Adelaide?

Petugas medis kesehatan masyarakat di Dewan Kesehatan Aborijin, David Johnson, mengatakan bahwa Dinas Kesehatan Nganampa di wilayah APY negara bagian itu yang terpencil memiliki “model praktik terbaik” untuk pencegahan infeksi menular seksual (IMS) yang telah ada selama 20 tahun.

Program ini mungkin menyediakan penyangga bagi Australia Selatan dari tingkat infeksi yang lebih tinggi yang terlihat di negara-negara bagian lain, katanya.

Namun Dr Johnson memeringatkan bahwa jumlah itu meningkat dan hanya 10 hingga 15 persen dari populasi Aborigin di daerah berisiko tinggi lainnya telah diuji untuk sifilis.

“Beberapa orang berdebat untuk memasukkan Adelaide ke dalam daerah wabah,” kata Dr Johnson.

Ia mengatakan, layanan kesehatan Aborijin meminta Pemerintah Federal Australia untuk mendanai sumber daya tambahan untuk meluncurkan model tanggap cepat dan meningkatkan proporsi warga yang diuji di tengah komunitas.

Apa itu sifilis?

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri treponema pallidum, yang pertama kali muncul sebagai nyeri tanpa rasa sakit, kemudian ruam dan, jika tidak diobati, mempengaruhi organ internal.

Penyakit ini biasanya bisa diobati dengan antibiotik seperti penicillin tetapi tanpa pengobatan, sifilis bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Wanita hamil dengan sifilis awal yang tak diobati memiliki 70 hingga 100 persen kemungkinan untuk menularkan penyakit itu ke bayi mereka melalui plasenta atau saat lahir, dengan hingga sepertiga kehamilan menyebabkan keguguran atau kelahiran mati.

Bayi yang terinfeksi yang tak diobati bisa mengalami kejang, kerusakan otak, kebutaan, keterlambatan perkembangan, atau meninggal.

Uji coba respon cepat berfungsi serupa dengan tes gula darah yang dilakukan banyak penderita diabetes -ini adalah tes darah dengan tusukan jarum yang memberikan hasil cepat.

Secara tradisional, tes untuk sifilis membutuhkan waktu hingga dua minggu untuk memproses hasilnya.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.