Baru Berusia 16 Tahun Anak Muda Ini Sukses Berbisnis, Sengaja Tinggalkan Sekolah
Josh Brnjac baru berusia 16 tahun, namun sudah memiliki bisnis dua perusahaan yang menghasilkan miliaran rupiah setahunnya.
Dan anak muda yang berasal dari Melbourne ini sudah meninggalkan bangku sekolah resmi sejak di kelas 8 (usia sekitar 14 tahun).
“Sebagai anak muda, khususnya di Australia, ada begitu banyak kesempatan di depan kita, dan tinggal bagaimana kita memanfaatkan kesempatan tersebut.” kata Josh.
Dilahirkan di Afrika Selatan, Josh pindah ke Australia bersama dengan keluarganya di usia 7 tahun.
Ibunya adalah guru, dan ayahnya bekerja di bidang pendidikan, namun Josh memiliki instink bisnis yang kuat.
Setelah mendapat hadiah sebuah kamera di usia 10 tahun, dia mulai mengambil gambar dan menjual foto-foto bertema alam.
Di usia 12 tahun, Josh menggunakan uang sakunya $90 untuk membuat sebuah situs, sesuatu yang dipelajarinya sendiri lewat YouTube.
Situs itu kemudian menjadi sebuah situs kreatif yang memberikan jasa bahan-bahan visual kepada klien.
Dia sekarang mempekerjakan dua orang staf penuh dan tahun lalu mendapat penghasilan $ 110 ribu (sekitar Rp 1,1 miliar).
"Orang tua saya mendukung dengan semangat, namun mereka tidak memberikan dana untuk mendukung bisnis saya." kata Josh.
“Saya memulainya dengan modal semangat.”
Ketika bisnis berkembang, Josh memutuskan berhenti dari sekolah resmi di kelas 8 dan belajar sendiri lewat online.
Bulan Januari lalu, dia mengambil dana dari perusahaan pertamanya, untuk digunakan membangun perusahaan kedua, sebuah bisnis menjual pakaian online dengan target generasi milenial.
Karena itu, dia berhenti sekolah sama sekali.
“Pada awalnya berat karena saya masih berada di bawah umur untuk boleh secara resmi drop out dari sistem pendidikan resmi di Victoria.”
“Jadi saya harus menulis surat resmi kepada Kepala Departemen Pendidikan di Victoria untuk mendapat persetujuan, dan dibutuhkan waktu beberapa bulan, namun akhirnya disetujui.”
Bisnis jualan pakaian onlinenya sekarang memiliki staf penuh waktu tiga orang, dan sejak diluncurkan bulan Januari sudah mendapatkan pendapatan lebih dari $ 100 ribu.
Play
Press play then disable your screen reader. Use space bar to pause or play, and up and down arrows to control volume. Use left arrow to rewind and right arrow to fast forward.
Cita-cita utama Josh adalah membuat kelompok perusahaan investasii internasional yang akan mendanai start-up dan investasi di bidang teknologi.
Menjadi salah seorang CEO termuda di Australia bagi Josh juga menghadirkan tantangan tersendiri.
Tahun lalu saja, dia sudah mempekerjakan 11 orang yang kemudian berhenti setelah mereka tahu usianya.
Dia juga kehilangan klien dengan alasan yang sama, meski dia mengatakan perusahaan yang lebih besar malah sering tidak perduli dengan usianya.
"Saya akhirnya belajar bahwa usia tidaklah penting, sehingga kadang saya menyembunyikan usia saya." katanya.
Cerita mengenai depresi dan bunuh diri di kalangan remaja
Josh juga menghadapi masalah kesehatan mental serius di masa lalu, termasuk ingin bunuh diri ketika dia berusia 12 tahun.
Dia mengatakan menemukan arti dalam apa yang dikerjakannya membangkitkan semangat hidup, dan pesan itulah yang akan disampaikanya ke publik.
Josh akan berbicara dalam forum TEDx di Melbourne tanggal 13 Agustus, dimana dia akan berbicara mengenai masalah depresi dan bunuh diri di kalangan remaja.
TEDx adalah forum dimana para pembicara akan berbagi pengalaman atau ide yang diharapkan bisa menjadi global.
“Saya ingin menemukan sesuatu dimana saya ingin baru setiap hari dan melakukanya.” kata Josh mengenai masa dia terkena depresi.
“Ketika kita dalam fase ingin melakukan bunuh diri, pikiran kita hanya mengenai jangka pendek. Ini cara kita untuk bertahan.”
"Dari pengalaman saya, kita tidaklah melihat misalnya apa yang akan terjadi lima taqhun lagi, atau tahun depan, khususnya bila anda masih muda. Kita hanya melihat enam bulan ke depan, kemudian bulan depan, kemudian minggu depan."
Josh berharap ceritanya bisa memberikan inspirasi kepada yang lain yang menghadapi masalah yang sulit bahwa selalu ada harapan.