ABC

Banyak Perempuan Australia Gunakan Layanan Seks Untuk Membuat ‘Lebih Bahagia’

Mereka yang semakin banyak mendatangi pekerja seks di Australia adalah perempuan, menurut laporan terbaru. Ada berbagai alasannya, dan bukan hanya untuk mencari kepuasan seksual.

Para perempuan ini juga ingin belajar lebih banyak mengenai diri mereka sendiri, selain untuk melepas stress atau trauma.

Ada pula juga mereka ingin melakukan eksperimen namun di lingkungan yang aman dan tertutup.

“Banyak orang berpikir ‘seseorang mendatangi pekerja seks karena ingin dicambuk atau melakukan kegiatan seksual lain,” kata seorang pekerja kantoran bernama Jocelyn, bukan nama sebenarnya.

“Sementara bagi saya, kadang hanya ingin seorang memeluk saya selama satu jam.” tambahnya, yang juga mengaku pekerja seksual telah banyak membantunya dari stress di tempat kerjanya.

Menurut pengalamannya sendiri, mendatangi pekerja seks lebih bermanfaat dan ‘lebih murah’ dibandingkan pergi ke psikolog atau terapis lainnya.

Ia mengaku mendatangi pekerja seks secara rutin selama enam atau tujuh tahun terakhir dan merasa kehidupan mental dan fisiknya lebih baik.

Menurutnya juga mendatangi pekerja seks boleh dilakukan siapa saja yang memerlukannya, tanpa harus merasa malu karenanya.

“Berhubungan seksual merupakan hak bagi semua orang, mungkin tidak betul-betul hak, namun saya kira kita berhak untuk mendapatkanya” tambahnya.

‘Merasa lebih percaya diri dan bahagia’

Gala Vanting adalah presiden Scarlet Alliance, Asosiasi Pekerja Seks di Australia, yang juga adalah seorang pekerja seksual.

Dirinya sepakat mengatakan semakin banyak pelanggan yang mendatangi pekerja seks adalah perempuan.

Ms Gala Vanting seated on a bench outdoors, surrounded by potplants, looking into the camera
Gala Vanting mengatakan berkuranganya stigma terhadap pekerja seks membuat lebih banyak perempuan menggunakan jasa mereka.

Menurutnya ada berbagai penyebabnya, seperti semakin banyak perempuan yang memiliki penghasilan, para pekerja seks terus bergiat untuk mengurangi rasa malu, dan semakin banyaknya layanan pekerja seks khusus untuk perempuan.

“Sekarang lebih mudah bagi klien perempuan untuk menemukan jasa yang kami tawarkan,” katanya, menambahkan kini semakin banyak perempuan di Australia yang bisa melakukan kehendak pribadinya lebih bebas.

Menurutnya, sering kali hal ini tidak bisa dilakukan sehari-hari, karena masih adanya batas peranan tertentu yang harus dimainkan, sesuai jenis kelamin dan yang lainya.

Studi laporan mengenai perempuan pencari layanan seksual dari pekerja di Australia ditulis oleh Dr Hilary Caldwell, peneliti dari University of New South Wales di Sydney.

A close up of a woman with long wavy hair wearing a purple hat and thick rimmed glasses, looking into the camera.
Hilary Caldwell peneliti dari University of New South Wales yang meneliti mengenai perempuan yang menggunakan jasa layanan seksual di Australia.

Supplied: Hilary Caldwell

Dr Caldwell mengatakan, berbeda dengan pacaran, lingkungan pekerja seks di Australia yang aman dan memiliki aturan ketat memberikan rasa aman lebih besar bagi para perempuan.

“Saya kira ada banyak kekhawatiran ketika pacaran, berkenaan dengan hubungan seks dan keamanannya, dan juga keamanan emosional, apakah kita akan ditolak atau malah ditertawakan oleh pasangan kita,” katanya.

“Jadi ketika kita membayar untuk layanan yang kita mau dengan seorang pekerja seks, lebih gampang.”

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dr Caldwell, perempuan yang mendatangi pekerja seks berusia dari 18 sampai 69 tahun.

Mereka menggunakan jasa pekerja seks laki-laki maupun perempuan.

Sama seperti Jocelyn, mereka juga melaporkan ‘merasa lebih percaya diri dan bahagia’ setelah mendapatkan jasa seksual berbayar ini.

Lihat artikel selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini.