ABC

Banyak Mahasiswa Internasional di Hobart tinggal di Hostel

Celine Yao dan tiga mahasiswa internasional lainnya berbagi kamar di hostel backpacker di Hobart karena mereka tak bisa menemukan tempat lain untuk tinggal.

Celine, dari China, pindah ke Hobart bulan lalu untuk belajar di Universitas Tasmania (UTAS).

Ia dan teman-teman sekamarnya diberitahu bahwa akomodasi universitas sudah penuh, dan menemukan kamar sewa di luaran terbukti sangat sulit.

"Saya masih mencari rumah, rumah kontrakan atau kamar kos sendiri, atau kamar kos untuk berdua, jika saya bisa menemukannya," tutur Celine.

“Mungkin saya pindah setelah satu bulan. Jika tidak, mungkin saya akan terus tinggal di sini,” ungkapnya.

Sejumlah kelompok mahasiswa internasional mengatakan, kurangnya akomodasi yang terjangkau di Hobart memaksa lebih banyak mahasiswa untuk tinggal di hostel dan berada di akomodasi sempit dalam jangka panjang.

Kepala Himpunan Mahasiswa China, Xiaoli Wu, mengatakan, mahasiswa internasional lebih sulit untuk menemukan akomodasi sewa karena hambatan bahasa dan kurangnya dokumen seperti slip gaji dan pemeriksaan kredit.

"Benar-benar sulit dan banyak mahasiswa China tak bisa menemukan sebuah rumah dan kamar. Mereka tinggal di sebuah hotel selama beberapa bulan, dan itu mengerikan," sebut Xiaoli.

Ia mengatakan, UTAS seharusnya memberikan lebih banyak dukungan dan informasi tentang mencari akomodasi yang terjangkau.

Akomodasi mahasiswa di Hobart dinilai sesuai kapasitas

Dua tahun lalu, UTAS dan Pemerintah Negara Bagian Tasmania mengumumkan rencana untuk melipatgandakan penerimaan mahasiswa internasional pada tahun 2025.

Terlepas dari rencana itu, sebenarnya tak satupun dari 960 kamar asrama mahasiswa UTAS di Hobart disisihkan untuk mahasiswa internasional.

Seorang juru bicara universitas mengatakan, akomodasi mahasiswa di Hobart pada semester ini “sesuai kapasitas”.

Peter Rathjen
Sebagian besar kamar di gedung asrama baru milik UTAS dialokasikan untuk mahasiswa domestik.

936 ABC Hobart: Leon Compton

Kompleks asrama mahasiswa baru di Melville Street, yang senilai $ 73 juta (atau setara Rp 730 miliar), telah penuh.

Direktur eksekutif layanan mahasiswa di UTAS, yakni Stephanie Taylor, mengatakan, universitas-nya bertujuan untuk menyediakan akomodasi bagi mahasiswa internasional dan domestik.

Ia menyebut, universitas memang memberi dukungan kepada 4.000 mahasiswa internasional, dan berkomunikasi dengan calon mahasiswa sejak awal dan memasok informasi yang diperlukan.

Airbnb di Hobart terkena imbasnya

Harga sewa kamar di Hobart, yang tadinya selalu rendah, menambah tekanan pada akomodasi mahasiswa.

Adnan Mahood
Adnan Mahood mengatakan, ia belum beruntung dalam mendapatkan kamar di asrama mahasiswa.

ABC News: Rhianna Whitson

Dewan Kota Hobart, Alderman Philip Cocker, mengatakan, meningkatnya jumlah rumah kontrakan yang dikonversi menjadi penyewaan jangka pendek menjadi sebuah faktor.

Alderman Cocker akan mengajukan mosi kepada dewan pada hari Senin (13/3/2017), menyerukan agar dewan setempat bermitra dengan UTAS untuk mengumpulkan data tentang akomodasi mahasiswa, dan dampak dari hadirnya Airbnb serta penyewaan jangka pendek lainnya.

“Dewan Kota Hobart berbicara tentang Hobart yang menjadi sebuah kota universitas dan evolusinya sebagai kota universitas,” jelasnya.

"Hobart dipandang sebagai tempat yang sangat aman dan baik untuk ditinggali para mahasiswa dari Asia, tapi kami harus bisa menyediakan mereka akomodasi," ujar Alderman Cocker.

Kampanye iklan tempat tinggal sewa di Hobart diluncurkan

Adnan Mahood, yang berbagi kamar sempit dengan seorang teman di dalam sebuah rumah, mengatakan, saat ini lebih banyak dibutuhkan asrama mahasiswa.

“Saya terus melamar akomodasi di universitas tapi saya tak bisa mendapatkan kamar,” tutur Adnan.

"Ini adalah masalah besar di sini, salah satu masalah terbesar yang harus dihadapi mahasiswa internasional," sebut Adnan.

Stephanie Taylor mengatakan, bantuan sebenarnya tersedia.

“Jika mahasiswa mengalami kesulitan dalam hal akomodasi, dan tentu saja jika itu berdampak pada kemampuan mereka untuk berhasil dalam studi, maka mereka harus menemui kami,” sebutnya.

Dalam sebuah pernyataan, Pemerintah Negara Bagian Tasmania mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan penyedia laanan pendidikan setempat untuk meningkatkan jumlah akomodasi mahasiswa di Hobart.

Pemerintah Tasmania juga menjalankan kampanye iklan untuk merekrut tempat tinggal sewa, “mendorong lebih banyak keluarga lokal untuk mendapat keuntungan dari kesempatan menampung mahasiswa internasional”.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterbitkan: 16:20 WIB 09/03/2017 oleh Nurina Savitri.