Bantu Pacarnya Dapat Kerja, Pejabat Perbatasan Australia Dipecat
Komisioner Angkatan Perbatasan Australia (ABF), Roman Quaedvlieg, telah dipecat setelah membantu pacarnya mendapatkan pekerjaan di dalam organisasi tersebut.
Quaedvlieg mundur dari posisinya yang bergaji $ 617.000 (atau setara Rp 6,17 miliar) pada bulan Mei tahun lalu sehingga tinjauan atas tingkah lakunya terhadap staf perempuan muda bisa diselesaikan oleh Departemen PM & C.
Investigasi kedua diprakarsai oleh Komisi Integritas Penegakan Hukum.
Dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, Pemerintah Federal Australia telah memutuskan bahwa posisinya harus dihentikan setelah dua tinjauan independen tersebut.
Pemerintah mengatakan bahwa Quaedvlieg gagal untuk mengungkap sebuah hubungan dengan seorang perempuan yang mencari pekerjaan di lembaganya saat ia berada dalam posisi untuk memengaruhi keputusan perekrutan.
Pemerintah juga menemukan bahwa ia membuat pernyataan yang salah kepada Menteri Imigrasi tentang hubungannya.
Quaedvlieg sebelumnya membantah melakukan kesalahan.
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis (15/3/2018) siang, ia mengulangi penolakan tersebut dan mengatakan bahwa ia memilih untuk tidak mengundurkan diri karena melakukan hal itu akan “sama dengan mengakui keterlibatan dalam kejahatan”.
Pemerintah Australia telah menggambarkan pemecatan tersebut sebagai hal yang sangat disayangkan, namun perlu dilakukan.
Restrukturisasi Kementerian Dalam Negeri perlu
Pemecatannya mengakhiri investigasi internal yang berlarut-larut dan mahal yang akan memicu restrukturisasi dalam Kementerian baru Peter Dutton, Kementerian Dalam Negeri.
Quaedvlieg adalah mantan kepala polisi di Wilayah Ibukota Australia (ACT) dan Komisaris ABF.
Sebagai salah satu pegawai negeri dengan bayaran tertinggi di Australia, ia memperoleh lebih dari $ 500.000 (atau setara Rp 5 miliar) ketika cuti, sementara Departemen PM & C dan Komisi Penegakan Hukum Integritas menyelidiki tingkah lakunya.
Sekretaris Departemen PM & C, Martin Parkinson, menyelesaikan peninjauannya atas tindakan Quaedvlieg bulan lalu dan menyerahkannya kepada Jaksa Agung Christian Porter, bukan Menteri Dutton.
Keputusan itu dibuat untuk menghindari munculnya bias dan Porter merekomendasikan agar Gubernur Jenderal, Peter Cosgrove, memecat Quaedvlieg.
Dewan Eksekutif Federal menandatangani keputusan tersebut pada hari Kamis (15/3/2018) di Canberra.
Quaedvlieg disebut mengalami frustrasi dengan lamanya penyelidikan, seperti halnya kubu Oposisi Australia, yang berulang kali meminta jawaban.