ABC

Bantu Milisi Kurdi Lawan ISIS, Pria Kanada Ditahan di Brisbane

Robert Somerville, pria berkebangsaan Kanada, kini ditahan di Brisbane, Australia, karena terlibat konflik di Timur Tengah dengan cara membantu milisi Kurdi melawan kelompok teroris ISIS.

Somerville yang merupakan bekas tentara Kanada ini datang ke Australia untuk mengunjungi keluarganya, Selasa (2/2/2016). Namun dia langsung ditahan pihak imigrasi dan kemungkinan besar akan dideportasi ke Kanada.

Penahanannya terjadi karena saat ditanyai petugas imigrasi bandara, Somerville terang-terangan mengakui bahwa dia sebelumnya bergabung dengan milisi Kurdi bernama YPG dalam memerangi ISIS di Suriah.

Kepada ABC, Somerville menjelaskan, setelah ditanyai selama berjam-jam pihak berwajib akhirnya memutuskan untuk membatalkan visa kunjungannya ke Australia.

"Sebenarnya alasan pembatalan visa ini belum jelas," kata Jessie Smith, pengacara yang kini mendampingi Somerville.

"Sejumlah pengacara HAM kini sedang melihat kasus ini dan bagaimana kemungkinannya," katanya seraya menambahkan, keputusan ini bisa saja digugat.

Sementara ayah Robert, Richard Somerville, menyatakan dia dihubungi pihak berwajib kemarin yang menyampaikan bahwa anaknya tiba di Australia dan ingin tinggal bersamanya.

Sang ayah bahkan sudah datang ke bandara, namun si anak tidak keluar-keluar dari pintu kedatangan.

"Jika ada warga Australia diperlakukan demikian di Kanada, saya tidak bisa bayangkan. Dia diperlakukan seperti penjahat," kata Richard kepada ABC.

"Australia mengebom ISIS dari udara, padahal cara paling efektif memberantas meraka adalah dengan mengirim pasukan darat," ujarnya.

Richard mengakui tidak pernah bertemu anaknya dalam 20 tahun terakhir dan Robert punya saudara di Queensland yang belum pernah bertemu dengannya.

Rochrad khawatir begitu Robert dideportasi, dia tidak akan pernah bisa masuk ke Australia untuk selamanya.