‘Bankstown: Live’, Festival Seni di Kompleks Hunian Pinggiran Sydney
Suara penyanyi Toby Martin bergema di kompleks hunian ‘Northam Avenue’, menemani sejumlah keluarga yang tengah berolahraga. Itulah gambaran ’Bankstown: Live’, sebuah festival seni yang berlangsung di pinggiran Sydney.
Di acara ‘Bankstown: Live’, anda bisa mendengar dan melihat penampilan Toby Martin secara langsung, sambil duduk di halaman depan rumah seorang warga bernama Walied Arend. Atau, anda bisa jalan-jalan di sepanjang ‘Northan Avenue’ dan menonton para penari ‘ballroom’ beraksi dalam koreografi yang unik.
Toby yang kelahiran Melbourne mengatakan, awalnya, pengetahuan yang ia miliki tentang Bankstown hanya berkutat seputar identitas-nya yang beragam dan multikultural, tapi kini, ia menemukan banyak nuansa lain.
"Saya pikir ini jauh lebih menarik daripada pusat kota, ada energi di sini," katanya.
Susunan acara festival ‘Bankstown: Live’ yang dibuat kelompok ‘Urban Theater Project’ di kompleks ‘Northam Avenue’ begitu panjang dan bervariasi.
Rangkaian acaranya termasuk penampilan teater di sebuah halaman belakang, dengan pertunjukan berjudul ‘The Tribe’, yang naskahnya dibuat berdasarkan novel karya Michael Mohammed Ahmad.
‘The Tribe’ bercerita tentang tiga generasi keluarga imigran Lebanon yang menyesuaikan diri dengan kehidupan di bagian barat Sydney.
Kemudian, ada pula ‘Bankstown Dancing Project’ yang tak ketinggalan ditampilkan saat matahari terbenam, menandai dimulainya hiburan malam hari.
Sajian tarian ini mengundang kelompok tari lokal untuk berdansa ‘ballroom’ bersama-sama di depan publik, yang di-koreograferi oleh Emma Saunders.
Seniman visual, Alwin Reamillo, menciptakan rumah arwah ‘Bayanihan’ tradisional khas Filipina yang diarak, dengan cara ditandu warga lokal, di sepanjang ‘Northam Avenue’.
Fesival ‘Bankstown: Live’ juga telah menciptakan pertemanan baru antara dua pria seperti Toby dan Walied, misalnya.
Toby mengenal ‘Northam Avenue’ sejak bulan Oktober 2013, saat ia menulis lagu di sana selama 2 minggu.
"Saya punya meja dan payung lalu ada tape recorder, dan saya duduk saja di sana, menulis lagu, lalu bertemu penduduk setempat," ujarnya.
Salah satu penduduk setempat yang akhirnya ia kenal adalah ‘manajer panggung’-nya yang baru yaitu Walied Arends, yang juga sangat mencintai Bankstown.
"Saya jatuh cinta pada tempat ini, saya suka penataannya, saya suka lingkungannya," aku pria yang berasal dari Afrika Selatan ini.
Pria berusia 69 tahun ini-pun tak ragu-ragu ketika ia diminta untuk ambil bagian dalam acara ‘Bankstown: Live’.
"Saya berkata 'ya, ya, ya, ya' karena Anda ingin mempromosikan kegiatan seperti ini," ujarnya.
Ia melanjutkan, "Saya pikir ini luar biasa melihat warga yang mengorbankan rumah mereka, kehidupan mereka, untuk berbuat sesuatu demi Bankstown."
Walied, sebelumnya, tak tahu musik yang dimainkan Toby hingga, pekan ini, sang penyanyi memberinya CD berjudul ‘Songs From Northam Avenue’. Dan sekarang, ia-pun menjadi penggemar Toby.
"Saya memutar albumnya sepanjang pagi," ungkap Walied.
Festival ‘Bankstown: Live’ menampilkan 25 seniman internasional dan lokal Australia dan berlangsung dari Kamis 22 Januari hingga Minggu 25 Januari.