ABC

Bank Dunia Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Global

Bank Dunia dalam laporan tengah tahunnya yang terbaru mengatakan bahwa meski pertumbuhan ekonomi di tahun 2018 bagus namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan akan mencapai 3,1 persen, lebih bagus yang ramalan sebelumnya yang dibuat di tahun 2017.

Bank Dunia memperbarui perkiraannya bahwa pertumbuhan domestik bruto (GDP) dunia adalah 3 persen di tahun 2017, naik dari 2,4 persen di tahun 2016.

“Untuk pertama kalinya sejak krisis ekonomi global di tahun 2008, hampir seluruh kawasan besar di dunia mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik.” kata bank tersebut.

“Percepatan perkembangan ekonomi ini tentu disambut dengan baik, dan bisa terus berlanjut.”

Pertumbuhan ekonomi di banyak kawasan membaik, dengan di Eropa tumbuh lebih kuat dari perkiraan sebelumya.

Pasar negara berkembang diperkirakan naik sebesar 4,3 persen di tahun 2017.

Percepatan itu diperkirakan terus berlanjut, dan akan menjadi penopang utama pertumbuhan global, di saat negara-negara maju melambat.

Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di negara berkembang di tahun 2017 adalah 4,5 persen, dan naik menjadi 4,7 persen di tahun 2019-2020.

Negara=negara yang mengandalkan diri pada komoditi juga bertumbuh karena meningkatnya harga komoditi dan kepercayaan kembali lagi ke pasar.

Warga yang semakin lanjut usia bisa menjadi penghalang

Meski ada perkiraan optimistis dalam jangka pendek, Bank Dunia menyebut beberapa hal yang perlu menjadi perhatian.

Salah satunya adalah semakin menuanya warga di dunia sehingga mempengaruhi produktivitas dan ketersediaaan tenaga kerja.

“Lebih dari 84 persen pertumbuhan global GDP dihasilkan oleh negara-negara dimana populasi pekerja usia produktif diperkirakan akan menurun di tahun 2030.”

Untuk meningkatkan potensi pertumbuhan dan mengurangi dampak populasi yang semakin berumur tersebut, Bank Dunia menyerukan kepada seluruh negara di dunia untuk meningkatkan investasi di bidang infrastruktur dan pekerja mereka.

Bank Dunia mengatakan menelantarkan masalah ini akan berdampak buruk.

“Kebijakan meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan, meningkatkan pasar bagi perempuan, anak-anak muda dan juga lansia dan memadukan perubahan permintaan pasar, khususnya akan sangat bermanfaat bila dilakukan.” kata laporan tersebut.

“Selain itu juga, investasi dapat disalurkan lewat infrastruktur publik yang berkualitas tinggi, peraturan lebih baik, dan insentif penelitian dan pengembangan yang didesain dengan benar.”

Perlunya peningkatan perempuan di dunia kerja juga mendesak bagi negara-negara berkembang.

“Partisipasi perempuan di dunia kerja secara global berkisar rata-rata 58 persen antara 2013-2017, 75 persen lebih rendah dari pria, dan bahkan lebih rendah lagi di negara-negara berkembang.”

Lihat beritanya dalam bahasa Indonesia di sini